Mohon tunggu...
Edelin Fortuna
Edelin Fortuna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jakarta

Saya adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi yang tertarik dengan tren tren gaya hidup terkini untuk diikuti pergerakan beritanya

Selanjutnya

Tutup

Film

Film Heist Pertama di Indonesia, Mencuri Raden Saleh Tuai Pujian dan Penghargaan

13 September 2024   09:54 Diperbarui: 13 September 2024   16:14 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akibat dari penjualan lukisan palsunya, Piko terjebak dengan tipu muslihat dari Permadi, Mantan Presiden Indonesia, yang di dalam film Mencuri Raden Saleh diperankan oleh Tyo Pakusadewo.Piko, Tuktuk, Gofar, Ucup, dan Sarah, yang diperankan oleh Iqbaal Ramadhan, Ari Irham, Umay Shahab, Angga Yunanda, dan Aghny Haque, berencana untuk mencuri lukisan asli Raden Saleh yang ada di Istana Presiden untuk menuntaskan perjanjiannya dengan Permadi. Lukisan itu akan ditukar dengan lukisan palsu yang sukses direkayasa dan dibuat semirip mungkin untuk dihakmiliki oleh Permadi.Demi uang yang dibayar oleh Permadi dan menyelamatkan Ayah Piko di penjara, mereka rela melakukan berbagai cara bahkan dengan jobdesk-nya masing masing. Sarah yang kala itu sedang sibuk menjadi atlet bela diri pun ikut turun untuk menolong pacarnya, Piko.

Tak hanya berempat, tetapi juga ada seseorang yang membantu mereka dengan privilege menjadi anak kaya raya, Fella, yang diperankan Rachel Amanda.

Untuk menyelesaikan misi berisiko tersebut, tentu perjalanan mereka tidak mulus untuk menjadi 'kaki tangan' Permadi yang bahkan tidak mereka rencanakan. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Mereka sudah terlanjur tercebur ke dalam permainannya.

Sayangnya, mereka ketahuan oleh polisi bahwa mencuri lukisan itu. Mereka terpaksa kabur dengan mencar satu sama lain. Tuktuk yang saat itu sedang menyamar menjadi kurir mobil box lukisan tersebut terpaksa dibawa ke kantor polisi untuk diintrogasi. Berkat rencana Fella untuk mendaftarkan Tuktuk di perusahaan kurir yang ia beli, juga jawaban Tuktuk saat diintrogasi, Ia terbukti tak bersalah, sehingga catatan kriminalnya bersih dari klaim "pencurian lukisan".

Aksi kejar kejaran antara polisi dan muda mudi tersebut berlanjut hingga salah satu scene epic pun muncul di mana Iqbaal diharuskan untuk loncat dari gedung 1 ke gedung lainnya bak seorang parkour. Walaupun ia mengaku takut ketinggian, ia melakukan adegan tersebut tanpa stunt man, tentunya dengan pengawasan profesional.

Aksi di film tersebut tuai pujian dari penonton Indonesia karena untuk film Indonesia pertama yang bertema Heist, pertanyaan "Apakah bisa dieksekusi dengan baik?" dapat dihempas jauh jauh dari Angga Dwimas Sasongko, Sang Sutradara.

Tak hanya bermodalkan tampang, skill akting para pemeran sangat membawa penonton terhanyut dalam filmnya. Dari aktor aktris muda sampai aktor aktris legendaris seperti Andrea Dian, Dwi Sasono, sampai Joshua Pandilaki turut serta di film ini. Tak heran perpaduan komedi dan aksinya sangat pas!

Film ini pun turut menunjukkan pesona Indonesia dari sudut seni lukisan yang ditampilkan di awal film. Mencuri Raden Saleh menampilkan bahwa lukisan di Indonesia mempunya nilai estetika, sejarah yang amat kelam sehingga sangatlah berharga.

Film ini juga memberikan awareness kepada penonton tentang perbedaan antara "Penangkapan Diponegoro" yang dilukis Raden Saleh dan "Penyerahan Diponegoro" oleh Nicholas Pieneman, pelukis Belanda. Mind blowing banget artinya, Guys!

Berkat plot, serta penyajian tayangannya, film ini sukses tembus 1 juta penonton dalam 9 hari penayangan, ditambah lagi sangat jarang film bergenre petualangan, juga komedi dikemas dengan tema Heist di Indonesia.

Di balik kesempurnaan yang HAMPIR SELURUHNYA SEMPURNA, terdapat kesalahan atau kekurangan minor yang terletak pada beberapa dialog yang sedikit cringe dan tidak pas di kondisi tertentu. Beberapa scene yang sedang serius tiba tiba dimunculkan dialog yang sedikit menghilangkan ketegangan momentnya. Namun, kesalahan seperti itu tidak terlalu merusak film secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun