Mohon tunggu...
Edeline Nezia Putri
Edeline Nezia Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Nama saya adalah Edeline Nezia Putri, kebanyakan orang memanggil saya Edeline. Saya adalah pelajar yang mempunyai impian yang besar.

Hobi saya adalah bernyanyi, menonton youtube, dan tidur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Nasionalisme dan Persatuan: Indonesia Sejati

1 Desember 2023   16:57 Diperbarui: 1 Desember 2023   17:33 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Dia mencintai negaranya yang terbaik, yang berusaha untuk menjadikannya yang terbaik." - Robert G. Ingersoll

Halo semuanya, apakah kalian mempunyai rasa nasionalisme? Pada saai ini sudah ada orang yang mempunyai rasa nasionalisme, tetapi ada juga yang belum. Tentunya rasa nasionalisme harus tetap ditanamkan di dalam diri seseorang atau tidak persatuan akan hilang dan dapat terjadi keributan jika ada bangsa lain yang meremehkan bangsanya.

Sebenarnya nasionalisme lahir pada masa pergerakan nasional. Periode pergerakan nasional di Indonesia dimulai saat lahirnya Budi Utomo pada 20 Mei 1908 sampai keruntuhan pemerintahan Belanda. Budi Utomo dan organisasi modern lainnya dapat lahir karena adanya Kesadaran untuk memiliki nasionalisme.

Nasionalisme muncul ketika mempunyai rasa senasib/ Nasib yang sama dengan satu sama lain. Pada waktu itu, kehidupan bangsa Indonesia diikuti oleh upaya untuk melepaskan diri dari para penjajah agar menjadi negara yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur. Jika nasionalisme tidak lahir dari dahulu, negara kita tentunya akan masih dijajah dan sulit untuk merdeka seperti saat kini.

Nasionalisme adalah rasa semangat pada setiap orang dan rasa cinta yang sangat besar terhadap negaranya sendiri. Terdapat dua 2 jenis nasionalisme yaitu nasionalisme dalam arti sempit dan dalam arti luas. Nasionalisme dalam arti sempit adalah memandang bangsa lain lebih rendah daripada negaranya sendiri ketika merasa bangga dengan negaranya dan nasionalisme dalam arti luas adalah merasa bangga dengan negaranya sendiri, tetapi tetap menghormati negara lain tanpa memandang rendah.

Selain itu, nasionalisme telah mendorong lahirnya persatuan dan kesatuan para pemuda. Dengan begitu, Para pemuda dapat bekerja sama untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia. Contoh sederhana dari persatuan para pemuda adalah mau berteman dengan siapapun dan membantu teman-teman yang kesulitan dalam pelajaran tertentu.

Para pemuda juga menerapkan rasa persatuan dan kesatuan dalam keluarganya dan lingkungan masyarakat. Contoh yang dalam keluarga adalah membangun kerukunan terhadap saudara, menghormati orang tua. Kemudian, contoh yang dalam lingkungan masyarakat adalah menghirmati orang lainnya yang lebih tua, mengakui dan menghormati beragam agama yang ada di sekitarnya, mengikuti dan mentaati peraturan lalu lintas demi keamanan bersama, dll.

Akan tetapi, tidak semua pemuda menikmati produk-produk dalam negeri / apa yang dihasilkan oleh negaranya sendiri. Sudah ada banyak pemuda yang lebih menikmati produk-produk dari luar negeri seperti baju dan makanan khas korea. Mereka membuat produk luar negeri lebih hebat dan gaul daripada produk dalam negeri.

Yang terpenting adalah produk-produk Indonesia jangan sampai terlupakan oleh para pemuda. Para pemuda tidak dilahirkan dengan sia-sia karena mereka dilahirkan juga untuk melestarikan budaya dalam negeri dan kekayaan lainnya yang dimiliki oleh Indonesia. Para pemuda hanya hidup sekali, jadi harus dapat membantu Indonesia untuk menjadi negara yang lebih maju dalam segala bidang.

Dapat melakukannya dengan cara rajin mempelajari setiap mata pelajaran di sekolah. Tidak semua mata pelajaran disukai oleh para pelajar karena ada topik pelajaran yang susah untuk dipahami juga. Walaupun ada pelajaran yang susah, pelajaran yang susah tersebut harus rajin dipelajari agar dapat dimengerti dan dipakai ilmunya dalam kehidupan ini. Lalu, mencoba untuk bergaul dengan banyak orang dan kita dapat mengajarkan dan mengajak teman-teman kita untuk selalu menanamkan budaya-budaya Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun