Mohon tunggu...
aprianto eddy kurniawan
aprianto eddy kurniawan Mohon Tunggu... -

hadapi semua tantangan dengan teguh hati percaya semua akan lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dua Dunia: Chapter I

16 November 2017   09:01 Diperbarui: 16 November 2017   09:34 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Pak Mamat tidak ingin melanjutkan pertanyaanya karena sudah tahu apa yang sedang Indira pikirkan. Sesuatu yang memang selama ini masih selalu ada di benak Indira. Tentang kehidupannya yang lama dimana seorang yang begitu dalam mengisi hatinya sekarang suda tidak ada lagi. Begitu dalamnya rasa sedih dan kehilangan sehingga membuat dia tidak bisa melangkah maju dan hanya berada di titik dimana dia ada sekarang. Dia benar-benar di titik terendah di dalam kehidupannya, tidak tahu lagi bagaimana dia bisa melewati semua ini.

"Tolong bikini bapak Kopi ya" pinta Pak Mamat

"Iya pak, tunggu sebentar ya" jawab Indira

Tidak begitu lama secangkir kopi di hidangkan di meja oleh Indira.

"Kopi kamu ini mengingatkan bapak sama kopinya Indah" ujar Pak Mamat ketika menyeruput kopi buatan Indira.

Indah adalah anak perempuan dari Pak Mamat yang juga sudah meninggal. Memang begitu berat kehidupan pada jaman itu dimana banyak sekali orang-orang tercinta dibunuh secara keji dan diculik untuk dijadikan budak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun