Atas bantuan Waito dan Puyengan yang tidak lain adalah istri dari Minak Jinggo. Waito dan Puyengan sangat terpikat atas kelembutan dan ketampanan Damar Wulan.
Gada Wesi Kuning senjata andalan Minak Jinggo telah dicuri dan diserahkan pada Damar Wulan oleh Waito dan Puyengan.
Minak Jinggo gugur dengan kepala terpenggal ditangan Damar Wulan , namun Layang Seto dan Layang Kumitir merebut kepala Minak Jinggo dari tangan Damar Wulan.
Pertarungan terjadi lagi di Istana Majapahit dan dihadapan Ratu Kencono Ungu untuk membuktikan siapa sebenarnya yang berhasil membunuh Minak Jinggo.
Layang Seto dan Layang Kumitir berhasil dikalahkah oleh Damar Wulan dan atas permintaan dari Anjasmoro Harimami agar Layang Seto dan Layang Kumitir diampuni atas segala perbuatannya.
Damar Wulan pada akhirnya menjadi Suami Ratu Kencono Ungu dan sekaligus menikahi Waito dan Puyengan sebagai Garwo selir.
Damar Wulan diangkat menjadi Raja Majapahit bergelar Gajah Narapati , Bhre Kertabumi , Batara Ring Kertabumi , Dyah Singanegara , Singa Wardhana Widjaya Kusuma , Raden Alit , Raden Angka Wijaya.
Dan berkuasa pada tahun 1468 - 1478 .m.
Pewarta Edy Sutrisno
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H