[caption caption="Ilustrasi : Eddy Roesdiono"][/caption]Tanggal 29 Februari 2016, hari ini, memang hari unik karena tanggal 29 Februari hadir hanya empat tahun sekali, yakni pada tahun-tahun yang habis dibagi 4. Tahun-tahun yang habis dibagi 4 disebut Tahun Kabisat, atau Leap Year dalam bahasa Inggris. Kerap kali pula disebut sebagai intercalary year atau bissextile year. Penambahan satu hari itu dimaksudkan untuk membulatkan jumlah masing-masing tahun yang secara astronomis adalah 365,25 hari, sementara kalender internasional yang kita gunakan, yakni Kalender Gregorius, menetapkan satu tahun adalah 365 hari.
Menurut sejumlah ahli matematika, probabilitas kelahiran di tanggal 29 Februari adalah 1.461, yang artinya, ada satu orang yang lahir pada tanggal 29 Februari dari 1.461 orang. Di Amerika Serikat, sekitar 200.000 lahir pada tanggal 29 Februari, dan di seluruh dunia, sekitar 5 juta orang lahir di tanggal itu. Tampaknya angka probabilitas ini mendekati benar. Dari 1.648 teman Facebook, saya, 2 di antaranya lahir 29 Februari. Bayi yang lahir pada tahun kabisat disebut leap year baby, leap day baby, leaper atau leapling.
Saya sebenarnya ingin menggali kisah-kisah unik dari dua rekan Facebook saya itu berkaitan dengan tanggal kelahiran mereka. Sayang permintaan saya untuk wawancara dengan kedua rekan itu melalui message Inbox Facebook belum terbalas. Itulah sebabnya, informasi yang ingin saya bagikan saat ini lebih banyak berasal dari sumber lain. Mudah-mudahan tetap bermanfaat.
Adakah hal yang berbeda pada kehidupan mereka yang lahir di tanggal Kabisat? Laman www.learningenglish.voanews.com menurunkan sebuah fitur menarik tentang Tammy Radencic, perempuan kelahiran 29 Februari 1972 di South Carolina, AS. Dari segi jumlah usia, ia berumur 44 tahun. Tapi hari ini ia bilang ia merayakan ulang tahun ke-11.
Tammy benar. Sampai di usia ke-40, ia hanya merasakan 11 kali hari ulang tahun sesuai kalender. Sebelas kali pula ia merasakan sesuatu yang exciting; yakni tanggal yang benar-benar tanggal ulang-tahun lahirnya bukan tanggal palsu ulang tahun 1 Maret. Bayi-bayi yang lahir 29 Februari 2012 baru hari ini merayakan hari ulang tahun, ke-1! Saya tidak tahun jumlah lilin yang ditancapkan di kue tar; satu atau empat?
Dari segi sosial, mungkin ada kesulitan kecil. Ayah Tammy sampai harus menyogok dokter di rumah sakit bersalin dengan uang $ 200 agar tanggal kelahiran Tammy diubah menjadi 28 Februari. Sang ayah agaknya tak suka putrinya bakal berulang tahun empat tahun sekali. Sayangnya dokter menolak.
Kesulitan birkoratis dialami Tammy karena saat itu program komputer tak menyediakan angka 29 untuk bulan Februari, itulah sebabnya tanggal lahir di SIM dan paspor dengan tanggal lahir pada akte kelahiran Tammy pernah berbeda. Tanggal lahir di SIM dan Paspornya 28 Februari 1972, sesuai keputusan peraturan pemda setempat.
Satu lagi, kata, Tammy, teman-teman di Facebook tak banyak tahu ia berulang tahun karena Facebook tidak kirim reminder atau notifikasi tentang teman yang berulang tahun 29 Februari.
Saya ngecek sendiri; benar! Facebook absen kasih tahu bahwa hari ini ada dua teman FB saya yang berulang tahun!
Di sejumlah negara, tanggal 29 Februari juga menjadi masalah, terutama untuk menetapkan usia peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa. Di Inggris, peraturan setempat menyebutkan seorang remaja leap year berumur 17 tahun ditetapkan menjadi warga dewasa pada tanggal 1 Maret karena pada saat berusia 17 tahun, tak ada tanggal 29 Februari. Di Selandia Baru, tanggal penanda dewasa remaja leap year 17 tahun 28 Februari; jadi, 17 tahun kurang sehari. Penetapan status dewasa ini penting untuk alasan penerbitan SIM, misalnya.
Dari segi budaya, tanggal kabisat juga punya makna khusus. Di Irlandia, tanggal 29 Februari dipercaya sebagai hari keramat bagi pasangan muda-mudi. Lelaki yang dipinang perempuan pada tanggal 29 Februari dilarang menolak pinangan. Tradisi ini kemudian diangkat menjadi sebuah kisah film berjudul ‘Leap Year’ (produksi Universal Pictures, 2010), dibintangi Amy Adams, Matthew Goode, dan Adam Scott. Film besutan sutradara Anand Tucker ini berkisah tentang Anna Brady yang menyusul pacarnya, Jeremy, ke Dublin, Irlandia, untuk meminang sang pacar. Di Irlandia, ia kesasar dan malah bertemu seorang pria ganteng yang ia minta bantuan menemukan Jeremy. Kisah cinta berjalan tidak seperti yang diharapkan.
