Mohon tunggu...
Eddy Roesdiono
Eddy Roesdiono Mohon Tunggu... Guru Bahasa Inggris, Penerjemah, Copywriter, Teacher Trainer -

'S.C'. S for sharing, C for connecting. They leave me with ampler room for more freedom for writing.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Belajar Lafal dan Listening dengan Google Translate

15 Juli 2015   17:02 Diperbarui: 15 Juli 2015   17:02 7159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika Anda ingin belajar bahasa Inggris dengan lebih serius, Anda pasti akan memanfaatkan berbagai macam sumber pembelajaran. Anda akan membaca buku tatatabahasa, mengeksplorasi situs-situs internet penyedia materi percakapan, atau blusukan di youtube untuk mencari latihan speaking dan listening.

Untuk membangun kosakata, Anda akan beli kamus atau klik situs kamus yang dilengkapi pula cara baca pakai phonetic symbol dan demonstrasi suara (pelafalan) untuk kata tersebut.

Kali ini saya akan berbagi tips sederhana belajar lafal dan listening bahasa Inggris, yang mudah dan murah, dengan bantuan Google Translate.

Google Translate memang tak terlalu bisa diandalkan sebagai alat bantu penerjemahan karena tingkat akurasinya; hasil penerjemahan masih kerap meleset. Namun, sebagai alat bantu pelafalan (pronunciation), lagu kalimat (intonation), dan tekanan suku kata (stress), Google Translate bisa boleh juga. Mau tahu lebih banyak?

Yuk, kita mulai.

#1 Ketepatan Lafal

Bila belajar lafal dari kamus, acap kali kita tak puas dengan cara baca yang disertakan dalam tanda kurung di belakang suatu kata, misalnya :

ex·traor·di·nar·y (ikˈstrôrd(ə)nˌerē,ˌekstrəˈôrdnˌerē/)

Simbol-simbol yang tampak rumit itu malah membuat kita tak yakin bagaimana sebenarnya ‘extraordinary’ diucapkan mendekati lidah penutur asli. Nah, silakan mulai fasilitas Google Translate.  Mula-mulai, pastikan Anda pilih ‘English’ pada kotak ‘Language Detect’ di panel sebelah kiri. Setelah itu, tuliskan kata yang dikehendaki pada panel kosong, kemudian klik ikon bergambar pengeras suara di bagian kiri bawah panel. Anda akan dapatkan demonstrasi pelafalan bersuara native speaker (penutur asli). Anda bisa menuliskan kata sebanyak-banyaknya, jangan lupa diberi koma setelah masing-masing kata agar ada jeda. Ini contohnya :  

 

Screenshot : Eddy Roesdiono

 

#2 Kata Bahasa Inggris yang dipakai Penutur Bahasa Indonesia

Kata-kata dari bahasa Inggris yang biasa dipakai di Indonesia bisa  kadang bikin repot, misalnya komputer,  model, printer.  Pada saat Anda berbicara bahasa Inggris, ketika harus pakai kata-kata yang juga dipakai dalam bahasa Indonesia, Anda cenderung melafalkan (secara otomatis) kata tersebut  seperti bahasa Indonesia : ‘computer’ Anda lafalkan ‘komputer’, padahal harusnya ‘kompyutê:’ . Periksalah lewat Google Translate bagaimana kata-kata ini diucapkan : protein, model, printer, mailing list, carry.

 

#3 Kata-kata Bahasa Inggris yang Mirip Satu Sama Lain

Anda pasti tahu banyak penutur Indonesia tak sadar mengucapkan kata ‘even’ (bahkan) ketika hendak mengatakan ‘event’ (acara). Kemiripan ‘even’ dan ‘event’ lah yang bikin bingung. Mintalah bantuan Google Translate. Masukkan kedua kata itu disela koma, dan silakan simak bagaimana masing-masing kata itu diucapkan. Silakan coba kata-kata ini juga : had, head, dead, dad, sheep, ship, bath, bathe, breath, breath.

 

#4 Homophone (Sama Bunyi)

Ada sejumlah kata dalam bahasa Inggris yang diucapkan sama meski penulisan dan artinya berbeda, misalnya ‘to’, ‘too’, ‘two’.  Anda mau bukti lebih? Silakan coba sendiri contoh ini :

Screenshot : Eddy Roesdiono

#4 Homograph (Sama Tulisan, Beda Pelafalan)

Bahasa Inggris juga punya sejumlah kata yang beda arti dan beda cara baca meksi tulisannya sama, misalnya : ‘present’ (hadir),  ‘present’ (hadiah), dan ‘present’ (mempersembahkan) . Untuk mendapatkan demonstrasi yang akurat melalui perangkat Google Translate, Anda harus menuliskan frasa atau kalimat sesuai konteksnya. Silakan lihat contoh di bawah ini :

Screenshot : Eddy Roesdiono

 

 #5 Kata-kata yang Berubah Bunyi

Sering Anda mendengar orang yang mengucapkan ‘sainêcê:’ untuk kata ‘signature’ lantaran ‘sign’ berbunyi ‘sain’. Percayakah Anda bahwa ‘signature’ ternyata tidak berbunyi ‘sainêcê:’? Silakan coba sendiri seperti contoh di bawah ini :

Screenshot : Eddy Roesdiono

#6 Intonasi dan Tekanan Kata

Fasilitas Google Translate ternyata juga cukup handal sebagai referensi intonasi dan tekanan kata berbahasa Inggris. Cobalah Anda copy-paste-kan sebuah teks panjang dalam bahasa Inggris dan simak bagaimana teks itu akan dibaca dengan intonasi dan tekanan yang tepat. Model suara dalam perangkat ini bisa tahu kapan memberi jeda (misalnya pada tanda baca koma dan titik), dan kapan bisa memberi intonasi yang tepat sesuai dengan keharusan intonasi untuk anak kalimat adverbia (keterangan), kalimat utama dan tekanan pada predikat sebuah kalimat, bahkan ketika kalimat berupa dialog.

Syaratnya, kalimat atau teks tertulis dengan struktur bahasa Inggris yang benar. Silakan simak contoh di bawah ini :

Screenshot : Eddy Roesdiono

 

Salah satu kekurangan fasilitas ini adalah tidak adanya kejelasan apakah model pelafalan ini standar British English, American English atau Australian English. Kekurangan lain adalah ketidaktepatan pelafalan kata-kata yang bukan berasal dari bahasa Inggris. Simaklah contoh di atas : ‘Malang’ dan ‘Irawan’ tidak bisa diucapkan dengan akurat. Maklumlah, ‘kan memang bukan kata berbahasa Inggris dan kita tidak perlu belajar lafal lokal kita dari Google Translate. Silakan periksa sendiri bagaimana kata ‘Lhoksemauwe’, ‘Kiaracondong’, ‘Cipulir’,  ‘Situbondo’ diucapkan, Anda pasti mengulum senyum.

Bagaimana dengan bahasa-bahasa lain selain Inggris? Bagus juga, kok. Saya sudah coba bahasa Indonesia, jempolan pelafalannya kecuali saat mengucapkan ‘o’ pada kata-kata yang berasal dari bahasa Jawa, misalnya ‘Purworejo’, ‘Situbondo’,  ‘Jokowi’, dalam hal mana ketiga kata itu seperti diucapkan ‘purwourejou, situoubondou, joukouwi’.

Saya juga sudah tanya teman asli Jerman apakah pelafalan yang berbahasa Jerman okay punya. Ia bilang pelafalan Jerman sempurna; begitu pula Thailand, Jepang, Prancis dan Spanyol dan lain-lain.

Memang ada beberapa bahasa yang belum dilengkapi teknik aplikasi yang sempurna, misalnya bahasa Vietnam yang demonstrasi pelafalannya masih ‘robotic voice’. Beberapa bahasa belum pula dilengkapi fasilitas demonstrasi lafal, misalnya bahasa Jawa dan bahasa Sunda.

Yuk, mulai belajar!

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun