Mohon tunggu...
Eddy Roesdiono
Eddy Roesdiono Mohon Tunggu... Guru Bahasa Inggris, Penerjemah, Copywriter, Teacher Trainer -

'S.C'. S for sharing, C for connecting. They leave me with ampler room for more freedom for writing.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Di Pasar Chatuchak Tak Bisa Hanya Sejenak

22 Februari 2012   06:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:20 4121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya berani bertaruh, setiap orang Indonesia yang melancong ke Bangkok—terutama kaum wanita-- pasti menyempatkan diri mampir ke Chatuchak Weekend Market. Manakala sedang berdesakan di tengah keramaian pasar, pasti akan terdengar orang bicara bahasa Indonesia. [caption id="attachment_162705" align="aligncenter" width="457" caption="Lorong pernik-pernik (foto : Eddy Roesdiono)"][/caption] Tercermin dari namanya, Chatuchak (atau ‘Jatujak’) Weekeend Market adalah pasar akbar di Bangkok yang buka cuma Sabtu dan Minggu, dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore. Terletak di jalan Kamphaengpet, pasar yang dikelola negara dengan professional ini tak pernah dilewatkan pelancong Bangkok. Pasar akhir pekan ini digagas oleh Marsekal Plaek Phibulsongkram, Perdana Menteri Thailand 1938-1944 dan 1948-1957) yang berprakarsa untuk membangun pasar loak di setiap kota di Thailand di mana warganya bisa berjualan. [caption id="attachment_162706" align="aligncenter" width="547" caption="Lagi, lorong pernik-pernik (foto : Eddy Roesdiono)"]

1329890980192738782
1329890980192738782
[/caption] Semula tempat yang digunakan adalah Sanam Luang, lapangan besar tak jauh dari Grand Palace.Namun, karena Sanam Luang kemudian hanya disediakan sebagai taman umum, maka pasar loak kemudian dipusatkan di kawasan Phaholyothin seperti saat ini sejak 1982. [caption id="attachment_162707" align="aligncenter" width="491" caption="Mau melengkapi isi dapur? Cari di sini (foto : Eddy Roesdiono)"]
1329891049150676440
1329891049150676440
[/caption] Menampung sekitar 10.000 stand, (ada yang menyebut 15.000 stand) salah satu weekend market terbesar di dunia ini menyediakan ribuan macam barang, mulai pakaian (baru dan bekas), makanan, souvenir, produk-produk seni suku-suku di Thailand utara, barang pecah belah, jamu, buku bekas, tanaman hias, perabot rumah tangga, alat dapur, asesoris, binatang langka, ATM, tempat penukaran uang asing sampai gerai pijat ala Thai dan puluhan ribu macam barang.. Tak mengherankan bila pada akhir minggu Chatuchak dikunjungi 200.000 - 300.000 pelancong.
13298912201224423412
13298912201224423412
[caption id="attachment_162711" align="aligncenter" width="488" caption="Bagian buku bekas (foto : Eddy Roesdiono)"]
1329891284318371650
1329891284318371650
[/caption] Jangan harap bisa mengeksplorasi keseluruhan Chatuchak bila hanya punya waktu sehari. Pasar ini luasnya 1,15 km persegi, terdiri dari 27 rai (section) dengan ribuan lorong. Di setiap lorong bisa ditemui nomor kode rai dengan kode warna informasi kelompok jenis dagangan. Tapi meski sudah dikelompokkan, kadang satu jenis dagangan yang mustinya ada di lorong lain bisa dijumpai di lorong tertentu. [caption id="attachment_162712" align="aligncenter" width="499" caption="Istirahat sejenak menikmati buah segar (foto : Eddy Roesdiono)"]
13298913692076632017
13298913692076632017
[/caption] Keahlian Anda dalam bidang tawar menawar sangat diperlukan karena biasanya harga yang disebutkan penjual bisa diturunkan sampai 70%. Tips penting untuk tawar menawar : jangan langsung kelihatan tertarik pada barang yang Anda minati. Tawar kemudian tinggalkan, sampai si penjual menurunkan harga atau sampai ia memanggil Anda untuk kembali. [caption id="attachment_162713" align="aligncenter" width="475" caption="Rujak Thailand, pedas segar, 20 baht (rp 6.000) Foto : Eddy Roesdiono)"]
13298914401965957352
13298914401965957352
[/caption] [caption id="attachment_162714" align="aligncenter" width="475" caption="Bagian tanaman hias (foto : Eddy Roesdiono)"]
1329891507964750349
1329891507964750349
[/caption] Sejumlah bule menyebut Pasar Chathucak ini sebagai ‘organized chaos’ (keruwetan terorganisir). Itulah sebabnya, sebelum mulai menyerbu pasar, supaya Anda bisa pas ke tujuan, mintalah brosur gratis di kios-kios informasi pasar dan minta petunjuk pada petugas (bilingual Thai dan Inggris) yang akan melayani Anda dengan sabar. Terkadang ada pula sejumlah mahasiswa yang bekerja sukarela membantu Anda mendapatkan informasi yang diperlukan. [caption id="attachment_162715" align="aligncenter" width="437" caption="Berbagai jenis essential oil (foto : Eddy Roesdiono)"]
1329891598399225420
1329891598399225420
[/caption] Bila lelah berjalan kaki, Anda bisa naik angkutan gratis yang beroperasi berkeliling jalanan beraspal yang memalang-melintangi pasar, sambil cuci mata menatap kios-kios lain di sepanjang jalur. [caption id="attachment_162716" align="aligncenter" width="453" caption="Angkutan gratis (foto : Eddy Roesdiono)"]
1329891724532073414
1329891724532073414
[/caption] Soal suhu udara di dalam pasar yang penuh sesak, jangan tanya : panas dan lengket. Kipas angin dan pelancong berpakaian minim agar tak kegerahan jadi pemandangan biasa. Oh ya, jangan lupa untuk berhati-hati dengan uang dan barang berharga; copet mengincar di mana-mana. Pihak pegelola pasar berbaik hati memasang tulisan ‘awas copet’ di setiap lorong. [caption id="attachment_162717" align="aligncenter" width="500" caption="Agar tak terpisah dengan anggota grup, gunakan bangunan ini sebagai meeting point (foto : Eddy Roesdiono)"]
13298917901067182267
13298917901067182267
[/caption] Jangan coba-coba merokok di kawasan ini kalau tidak ingin didenda 2.000 baht (Rp 600.000). Kalau ingin merokok, pergilah ke kawasan merokok sempit dan agak kumuh di bagian belakang dekat deretan kios ATM. [caption id="attachment_162718" align="aligncenter" width="467" caption="Yuk beli mainan burung yang dijual ibu ini, cuma Rp 3.000 (foto : Eddy Roesdiono)"]
1329891876701464130
1329891876701464130
[/caption] Chatuchak mudah dicapai dengan BTS (sky-train), MRT (kereta bawah tanah) dan bis. Bila naik MRT, Anda bisa turun di stasiun Chatuchak dilanjutkan jalan kaki sekitar 100 meter. Bila Anda turun di stasiun berikut, yakni stasiun Kamphaeng Pet, begitu keluar dari stasiun, Anda berada di tengah pasar. [caption id="attachment_162719" align="aligncenter" width="432" caption="Ibu-ibu penjual lotere (foto : Eddy Roesdiono)"]
13298919701168784870
13298919701168784870
[/caption] Belanja barang-barang dengan satu grup pelancong dan anak-anak perlu ekstra-hati-hati, karena anggota grup bisa terpisah-pisah. Untuk itu, agar aman, sebelum berpencar, pastikan anggota kelompok untuk berkumpul di meeting point (ada satu tugu khusus bernama Meeting Point), atau di bangunan Pusat Informasi pada jam yang sudah ditentukan. Bila ada anggota kelompok tersesat dan tak bawa HP, saling cari di keruwetan pasar sebesar itu bukan perkara mudah. [caption id="attachment_162720" align="aligncenter" width="452" caption="Bila capek, mampir ke sini, pijat kaki dan pijat Thailand (foto : Eddy Roesdiono)"]
132989209317231777
132989209317231777
[/caption] Selebihnya, bila berniat berbelanja di pasar Chathuchak, pastikan tersedi waktu minimal setengah hari, sebab, agak mustahil Anda (terutama bila dengan grup) melewatkan waktu hanya sejenak di Pasar Chathuchak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun