Mohon tunggu...
Eddy Roesdiono
Eddy Roesdiono Mohon Tunggu... Guru Bahasa Inggris, Penerjemah, Copywriter, Teacher Trainer -

'S.C'. S for sharing, C for connecting. They leave me with ampler room for more freedom for writing.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sexual Healing: Seks yang Menyembuhkan

18 Agustus 2011   09:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:40 1111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Andi dan Burhan, dua-duanya adalah teman baik saya. Dua-duanya adalah pekerja keras, menyukai pekerjaan mereka dan memiliki stamina fisik yang seolah tiada habis. Dua-duanya beristri perempuan cantik dan seksi.

Namun Burhan agak berbeda sepanjang bulan puasa ini. Ia lebih sering tampak loyo, lesu, pemurung dan kena bad mood. Dan tak biasanya ia mengeluh soal pekerjaan yang makin membebani kepada saya.

What’s the matter, bro?” tanya saya kemarin, waktu buka puasa sama-sama di Surabaya Town Square. Andi juga ada di antara kami.

BT nih, bro. Selama bulan puasa istri saya minta libur seks; dia puasa total,” jawab Burhan. “Biasanya seminggu tiga kali, jadi nggak sama sekali,” tambahnya.

“Oh gitu?” tukas Andi. “Istri saya sih aman-aman saja, seks jalan terus seperti sediakala,” kata Andi yang terus kelihatan semangat dan penuh vitalitas.

Saya kemudian merenung sesaat. Adakah kaitan antara seks (ML) dengan pemeliharaan kebugaran jiwa dan raga? Lalu dua orang teman itu saya tinggal googling dan mencari jawaban dengan menetapkan kata kunci ‘sexual healing’ (penyembuhan melalui seks).

[caption id="attachment_125522" align="aligncenter" width="603" caption="Foto : www.ewhoknow.com"][/caption]

Saya menemukan dua artikel terkait menarik, tulisan Alice Park (www.sensualism.com) dan sumber dari www.askmen.com. Ijinkan saya memeras hasil bacaan dan menyajikannya kepada Anda dalam bahasa lebih ringkas dan riang :

Alice Park bilang seks itu meninggalkan jejak positif bagi jiwa dan raga. Ini berdasarkan rangkuman kajian-kajian bahwa seks aktif dan penuh semangat bisa memperpanjang usia, menyehatkan jantung, meningkatkan daya tahan terhadap rasa sakit, memperbaiki sistem kekebalan dan sistem perlindungan tubuh terhadap kanker-kanker tertentu, dan menurunkan depresi.

Kok bisa?

Dr. Ronald Glaser, Direktur Institute of Behavioral Medicine Research di Ohio State University mencari hubungan antara seks dengan kondisi tersebut di atas melalui kajian biokemistri gairah seks, dan mengajak kita berkenalan dengan oxytocin. Hormon oxytocin adalah pelumas utama dalam rangkaian organ-organ seks manusia. Dilepaskan di otak, oxytocin bekerja dalam darah, menjalar ke saringan sampai rahim, sampai serat-serat syaraf, yang kemudian mengatur suhu tubuh, tekanan darah, menyembuhkan luka dan meredakan rasa sakit. Kabar baiknya, oxytocin bekerja 5 kali lebih hebat di dalam darah ketika Anda mengalami orgasme!

Memang belum tentu si oxytocin ini bekerja sendiri dalam menabur aspek kesembuhan dalam tubuh ketika bergiat seks. Namun, dengan mengamati tingkah polah oxytyocin selama kegiatan seks, para peneliti bisa memaparkan jejaring sistem tubuh apa saja yang mendapat pengaruh kegiatan seksual. Para peneliti juga mengidentifikasi aspek-aspek biokimia lain yang ‘ikut main’ dalam kegiatan seks.

Secara sederhana, menurut dua sumber yang saya sebut di atas dan di bawah, sexual healing (kesembuhan melalui kegiatan seks) bisa membantu :

MENURUNKAN RISIKO PENYAKIT JANTUNG

ML itu butuh 200 kalori, sama dengan lari cepat 30 menit. Selama orgasme, detak jantung dan tekanan darah meningkat karena pengaruh oxytocin. Riset di Wales (1980) membeberkan bahwa laki-laki yang ML seminggu sekali,dua kali lebih banyak kena serangan jatung daripada mereka yang ML seminggu dua kali, dalam waktu sepuluh tahun terakhir. Riset lanjutan diarahkan ke tingkah polah hormon-hormon dehydroepiandrostone (DHEA) and testosterone, yang mengurusi libido, yang bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan bisa pula melindungi otot jantung setelah serangan jantung. Itulah sebabnya dokter bilang ML setelah serangan jantung relatif aman.

MENURUNKAN RISIKO KANKER PROSTAT

Prostat bertugas menghasilkan dan menyimpan cairan ejakulasi. Para ahli percaya, ada kaitan antara jarangnya ejakulasi dan kanker prostat. Bila sering ML, kerja prostat lebih dinamis : memproduksi, mengisi, dan mengurasnya. Bila prostat mandeg, bisa munculracun yang terserap dari bagian tubuh Anda yang lain. Prostat yang dikuras secara berkala (dengan ML tiga kali seminggu misalnya) bisa menjaga vitalitas kelenjar prostat berkat adanya sirkulasi oksigen sertanutrisi gres dan segar. Bayangkan bak mandi yang kotor dan lumutan karena tak pernah dikuras.

MENINGKATKAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH

Riset Wilkes University, Pennsylvania, menjabarkan bahwa orang yang ML dua kali seminggu mempunyai tingkat immunoglobulin lebih tinggi. Immunoglobulin adalah antibodi peningkat kekebalan tubuh. Penelitian lain menyebutkan orgasme juga menggenjot tingkat T3 dan T4 sel-sel limposit sebesar 20%. Sel yang dimaksud adalah sel-sel darah putih penghasil antibodi pelawan infeksi.

MELIBAS RASA SAKIT

Nafsu seks dan orgasme ternyata menghasilkan endorphin, faktor ‘rasa enak’ di dalam tubuh. Namun, meski endorphin punya gelar sebagai pereda rasa sakit, ia bukan bukan faktor penting. Yang menonjol untuk melawan rasa sakit adalah oxytocin seperti yang disebut di atas. Dalam berbagai kajian, oxytocin bisa mengangkat ambang rasa sakit sampai 115%. Itulah sebabnya, pantat yang ditepuk-tepuk selama ML tidak merasakan sakit!

MEREDAKAN DEPRESI

Depresi (stres) menurunkan gairah seks, dan obat anti depresi adalah pembunuh biologis gairah seks itu sendiri. Ketika depresi, hormon terbuang, dan produksi testosteron menurun. American Psychological Society berpendapat bahwa pria dan wanita yang ML secara berkala justru bisa menurunkan tingkat depresi dalam diri mereka. Serupa olahraga, seks menimbulkan perasaan senang dan menghadirkan mood enak, serta menurunkan jumlah cortisol di dalam otak. Cortisol adalah zat kimia yang bertanggungjawab atas timbulnya stres. Selebihnya, ada oxytocin, yang bisa melambungkan perasaan intim, menepis kesepian dan kegundahan, dan menghela Anda untuk lebih dekat dengan pasangan.

Sebuah kajian di Australia menemukan fakta bahwa perempuan-perempuan stress perlu lebih sering ML, lengkap dengan fore-play, between-play, dan after-play agar lebih cepat terbebas dari depresi yang membebaninya.

BAGAIMANA DENGAN SEKS BERLEBIHAN?

Itu gini. Ketika Mr. P jadi tegang, tak ada aliran darah keluar atau masuk. Padahal, darah di dalam Mr P harus terus ada untuk menyediakan oksigen yang diperlukan agar Mr P tetap jaya. Itulah sebabnya Mr P sesekali harus dapat istrahat dan diijinkan lunglai beberapa jenak. Selama rehat itulah Mr P mengumpulkan segenap oksigen dan nutrisi ke dalam jaringan. Viagra dan obat sejenisnya bisa bikin masalah asupan oksigen ketika Mr P dipaksa tetap tegak dalam waktu yang berkepanjangan. Ini yang dinamakan priapism, yang bisa menyebabkan keperkasaan Mr P memudar selamanya secara perlahan, menyedihkan dan menyakitkan.

Mudah-mudahan pesan-pesan sederhana di atas bisa ditangkap dan dimaknai. Bila ingin sehat jiwa dan raga, jadwalkan seks secara teratur. Monggo dicoba.

http://www.sensualism.com/sex/sexual-healing.html

http://www.askmen.com/dating/love_tip_300/397b_love_tip.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun