Mohon tunggu...
Eddy Roesdiono
Eddy Roesdiono Mohon Tunggu... Guru Bahasa Inggris, Penerjemah, Copywriter, Teacher Trainer -

'S.C'. S for sharing, C for connecting. They leave me with ampler room for more freedom for writing.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Teriyaki? Terimakasih! : Teknik Mnemonics Pemacu Daya Ingat

24 Juni 2011   13:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:12 1524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_115975" align="aligncenter" width="476" caption="Illustrasi (foto : flighttraining.aopa.org)"][/caption]

Akiko, perempuan muda ini datang jauh-jauh dari Kobe, Jepang untuk belajar bahasa Indonesia selama mengisi liburan di Surabaya. Dia bilang belajar bahasa adalah kelemahannya dan itulah sebabnya ia menantang dirinya sendiri untuk mampu berkomunikasi sederhana dalam bahasa Indonesia dengan belajar singkat sebulan lamanya.

Semula saya tak tahu persis apa yang ia maksud dengan ‘lemah di bidang bahasa’. Begitu ia mulai belajar bahasa Indonesia bersama saya, tahulah saya bahwa ia sulit menghafal kosa-kata. Ia sudah berusaha menyimak ucapan, mencatatnya dan mencoba mengingat-ingat, tapi tak banyak yang ia bisa kuasai secara signifikan dalam waktu normal. Ini bisa saya lihat dari kesulitan dia mengingat dan mengulang kata ‘terimakasih’.

Saya merenung sesaat. Salah satu kendala pencetus ribet dalam belajar bahasa asing adalah kosa-kata, alias perbendaharaan kata alias vocabulary. Banyak pelajar bahasa jagoan menghafal tatabahasa, merangkai kata atau melafalkan kata-kata asing. Namun sering pula terjadi bahwa kemahiran itu jadi tak bernyawa hanya karena pelajar tersebut tak banyak menguasai kosa-kata. Kendala ini mungkin bisa diatasi dengan ketekunan menghafal, mengerahkan daya ingat, mengorganisir dan mengembangkan catatan dan sebagainya. Tapi kadang upaya ini tak menghadiahi pelajar dengan penguasaan kosa-kata yang diperlukannya.

Setelah seperempat jam saya dan Akiko berkutat dengan ‘terimakasih’, saya lalu teringat metode sederhana yang pernah saya baca dalam sebuah teks pelajaran Bahasa Inggris (saya lupa judul bukunya). Saya praktekkan metode itu pada Akiko. Saya bilang dalam bahasa Inggris, “bayangkan ada orang memberi kamu teriyaki, dan kamu bilang ‘terimakasih’. Akiko mencobanya, “Teriyaki? Terimakasih”, sampai lima kali, dan ajaibnya, ia bisa langsung ingat dan bisa pula mengucapkan ‘terimakasih’ tanpa tengok catatan.

Metode yang saya maksud adalah Mnemonics. Mnemonics adalah teknik menghafalkan sesuatu (angka, kata) dengan mengasosiasikan informasi baru tersebut dengan sesuatu yang sudah kita kuasai. Misalnya, bila seseorang menyebutkan nomor telepon 3275161, Anda tinggal hafalkan tiga angka pertama (mudah karena tiga angka pertama adalah penanda wilayah), dan empat angka terakhir Anda bayangkan sebagai kata SIGI (mirip 5161). Anda tidak perlu menghafalkan ketujuh Angka tersebut, tidak pula perlu mencatatnya.

Dalam proses pemerolehan bahasa, mnemonics bisa merupakan sarana bantu pelecut ingatan untuk mempelajari kosakata baru, dengan membuat asosiasi mental antara kata baru dengan kata berbunyi mirip yang Anda kenal. Mnemonics bisa ditempuh pula dengan membuat singkatan-singkatan untuk mempermudah ingatatan. ‘Mejikuhibiniu’ adalah cara mnemonics pintar untuk mengingat urutan tujuh warna pelangi : merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu. Sama pintarnya dengan seorang siswa kelas 3 SD di Amerika yang membuat Roy G. Biv untuk warna pelangi (red, orange, yellow, green, blue, indigo, violet).

Bahwa teknik mnemonics ternyata bisa meningkatkan kemampuan memori dan mengingkat ingatan itu bisa dilihat dari kisah Akiko. Cewek Jepang ini jelas tahu banget apa itu teriyaki, sejenis makanan Jepang. Bagian ‘teri’ pada kata ‘teriyaki’ membantunya mengingat ‘terimakasih’.

Agar belajar kosakata tersebut berkait dengan konteks, ada baiknya Anda ciptakan pula kalimat-kalimat pembangun konteks seperti yang saya cobakan pada Akiko, “Bayangkan ada orang kasih kamu teriyaki, dan kamu bilang terimakasih’—‘Teriyaki? Terimakasih”

Nah, kebetulan pula ada cowok Amerika yang naksir Akiko, dan dia ingin belajar bahasa Jepang. Si cowok Amerika kesulitan mengucapkan ‘arigato’ (terimakasih). Lalu ia buat sendiri kata asosiasinya dalam bahasa Inggris, yakni ‘alligator’ (nyambik). Si Amerika membangun konteksnya begini, “saya bayangkan saya pergi ke kebun binatang, lalu tangan saya disambar alligator. Si alligator berkata, ‘arigato’ for your fresh tasty hand”. Setiap ingat alligator, si cowok Amerika ingat ‘arigato

Bule-bule murid saya yang sulit menghafal kata-kata bahasa Indonesia saya minta mencari asosiasi kata-kata Indonesia dalam bahasa Inggris. Inilah hasil catatan mereka

-Ayam goreng = I am going to buy ayam goreng.

-Ayu = Are you beautiful?

-Simak = See Mark before you go!

-Tiba = We finally arrived at the tea bar

-Deras = The rain is in the rush

Dan banyak lagi. Adakah yang bisa menambahkan? Selamat mencoba mnemonics.

http://www.prolingua.co.jp/how_e.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun