Mohon tunggu...
Eddy Roesdiono
Eddy Roesdiono Mohon Tunggu... Guru Bahasa Inggris, Penerjemah, Copywriter, Teacher Trainer -

'S.C'. S for sharing, C for connecting. They leave me with ampler room for more freedom for writing.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kompetisi Rokok Adem yang Makin Panas

28 Agustus 2014   17:14 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:17 1359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Upaya dunia untuk menyelamatkan manusia dari bahaya rokok agaknya bakal tak mudah. Berbareng dengan berbagai upaya pencegahan merokok, di antaranya melalui kawasan bebas rokok di tempat umum, teks peringatan atau gambar-gambar seram pada bungkus rokok, inovasi produk-produk rokok dewasa ini malah memberikan 'janji-janji' kenikmatan merokok yang lebih luas.

Di dunia, tercatat1,35 milyar perokok, dan Indonesia, menurut Riset Kesehatan Dasar 2010 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, jumlah perokok di Indonesia telah mencapai 65 juta orang atau 34,7 persen dari total penduduk Indonesia dengan konsumsi sebesar total 225 milyar batang pertahun!.

Pengurangan bahaya zat-zat yang termuat pada rokok sejak awal telah diupayakan lewat pemasangan filter di ujung hisap. Pengurangan paparan zat-zat berbahaya melalui filter ini saya duga turut andil dalam mengurungkan niat perokok untuk berhenti merokok. Kenimatan merokok kemudian digaransi pula melalui hadirnya rokok-rokok ringan yang berlabel ‘mild’. Silakan sebut berbagai jenis produk rokok mild yang secara massif, terstruktur dan sistematis diluncurkan oleh produsen rokok. Hampir tak ada produsen rokok mainstream yang tak tergoda untuk meluncurkan produk mild. Di Indonesia, produk rokok jenis mild dipopulerkan oleh Sampoerna melalui produk Sampoerna A Mild. Ini menyurutkan minat berhenti merokok dan mengundang banyak perokok baru.

14091953371274314173
14091953371274314173


Selepas mild, inovasi produk rokok makin gencar. Dunia mulai menggemari jenis-jenis rokok yang adem. Lihatlah, ratusan produk rokok kini tampil dengan tembakau bercampur rasa/aroma menthol, mint atau gabungan mild dan menthol/mint. Gagasan utamanya adalah menghadirkan sensasi dingin pada rokok: ada LA Ice, Dunhill Cool, Marlboro Iceblast dan sebagainya. Kosa-kata yang mencerminkan makna ‘adem’ ditempel pada kemasan produk dan iklan. Masing ingatkan Anda pada iklan Sampoerna Menthol di televisi yang bersetting kawasn kutub yang penuh es dengan tagline ‘Saya Mau Ngadem, yang Lain Mau Ngikut”? Lihat pula iklan-iklan LA Ice yang berbunyi ‘The King of Ice”, atau ‘Brrrreezing Experience’ (Sensasi Brrr). Lihat pula tagline iklan produk rokok adem GG Shiver. Produk rokok adem terbaru di pasaran, yang berbunyi “Continuous Freezing Experience” (Sensasi Adem Tiada Henti). Shiver sendiri berarti ‘menggigil’.

[caption id="attachment_321292" align="aligncenter" width="420" caption="Foto : Eddy Roesdiono"]

14091953991488275911
14091953991488275911
[/caption]

Padahal, menurut sejumlah sumber, rokok yang berasa menthol, misalnya ternyata lebih berbahaya daripada rokok biasa. Rokok menthol memiliki efek kecanduan/adiktif lebih besar daripada rokok biasa lantaran rasa menthol yang lebih enak di mulut. Perokok menthol juga biasa menahan hasil hisapan lebih lama di paru-paru karena sensasi ademnya, meski perokok sadar ini sama dengan menahan nikotin dan kandungan berbahaya rokok lebih lama dalam paru-paru. Inilah yang membuat perokok menthol sulit untuk berhenti. Celakanya, rokok jenis menthol merupakan pilihan perokok pemula. Dan begitulah faktanya saudara-saudara, rokok jenis menthol, light, mint, ice, dan cool telah membuka pintu makin lebar untuk masuknya perokok-perokok baru. biasa. Rasa menthol sering ditambahkan ke merek rokok yang berlabel “light, cool, atau ice'.

Apakah hadirnya sentuhan-sentuhan ‘dingin, sejuk, cool, adem’ untuk produk yang dibakar ini bakal terus berkibar mengalahkan upaya-upaya orang untuk berhenti merokok? Sepertinya demikian. Produsen rokok melihat label ‘adem’ untuk sesuatu yang panas dan berbahaya sebagai antiklimaks yang malah mengarah ke klimaks jumlah perokok dunia.

Produsen rokok amat cerdas dalam menciptakan transisi dari keminatan pada rokok biasa kepada rokok berjenis adem. Mereka menggagas jenis rokok yang filternya dilengkapi perangkat untuk switch (ganti rasa) dari mild ke menthol. Itulah sebabnya di pasaran beredar banyak jenis rokok yang filternya bisa dipencet (click) yang mengalirkan rasa menthol/adem/mint. Rokok-rokok model begini biasanya dilabeli dengan nama ‘swicth’, ‘convertible’, atau ‘double’. Rokok model ‘switch’ inilah yang saya duga berandil besar mengusung transisi dari perokok biasa menjadi perokok adem.

Sejumlah produk rokok, misalnya GG Shiver, juga menawarkan ‘menthol thread filter’,yakni bagian menthol/mint/pengadem berbentuk garis hijau di sepanjang penampang filter. Ini mereka sebut inovasi, lantaran ‘menthol thread filter’ bisa dikombinasikan pada berbagai jenis rokok (kretek/shag). Ini berbeda dengan produk Sampoerna Menthol yang menthol-nya sudah tercampur dengan bahan menthol.

Saya tak menemukan data peningkatan jumlah perokok setelah introduksi jenis rokok mild atau rokok adem. Namun, secara kasat mata, menyimak masifnya iklan rokok, perkiraan biaya penayangan iklan dan kesangatmudahan menemukan rokok di berbagai jengkal dunia, bisa dibilang bahwa orang tak akan pernah berhenti merokok. Setiap upaya pencegahan atau pengurangan merokok senantiasa dibarengi oleh para gagasan-gagasan baru pemikir produsen rokok untuk tetap membuat merokok sebagai kebiasaan nikmat.

Itulah sebabnya, seperti judul artikel ini, persaingan rokok adem bakal terus memanas karena sensasi-sensasi adem pada rokok yang harusnya panas dan berbahaya bagi kesehatan ini nyatanya secaya dahsyat tak mampu menghentikan kebiasaan merokok yang pada gilirannya memacu produksi rokok dan berimbas pada kompetisi untuk meluncurkan produk-produk rokok yang digemari, yakni produk rokok adem.

Saya sendiri adalah perokok namun tak pernah berhenti menyarankan orang lain untuk tidak mulai merokok. Merokok adalah kebiasan tak sehat.

Smoking Kills.

Sumber :

www.ciggiesworld.com

www.panduanarcepathamil.wordpress.com

www.twicsy.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun