Mohon tunggu...
Eddy Mesakh
Eddy Mesakh Mohon Tunggu... Wiraswasta - WNI cinta damai

Eddy Mesakh. Warga negara Republik Indonesia. Itu sa! Dapat ditemui di http://www.eddymesakh.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hadapi Brasil, Pelatih Peru Perlu Terapkan Taktik Mourinho

6 Juli 2019   06:02 Diperbarui: 6 Juli 2019   06:12 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ricardo Gareca(Sumber: RPP.PE)

Mungkin lantaran memiliki insting seorang penyerang, sang pelatih terobsesi menerapkan permainan menyerang. Sebagaimana dicatat Wikipedia, Gareca pernah menjadi pemain Timnas Argentina. 20 Kali membela La Albiceleste (1981 - 1986) dengan catatan lima gol. Dia juga pernah bermain sebagai penyerang klub-klub besar seperti Boca Juniors, River Plate, dan Independiente.

Tapi, meladeni permainan terbuka menghadapi tim yang dipenuhi para predator seperti Brasil, sama saja bunuh diri. Lihat hasilnya, Peru kebobolan lima gol oleh lima pemain berbeda dalam laga sebelumnya.

Sudah mengalami pahitnya permainan "normal" menghadapi Brasil, Gareca mau tak mau harus mengubah strateginya. Dia harus sadar bahwa kualitas skuadnya berada di bawah para punggawa Selecao. Bahkan Argentina dengan kualitas seimbang, memiliki penyerang sekelas Lionel Messi dan Sergio Aguero, bisa dihajar 2-0 oleh tuan rumah.  

Kekalahan Argentina lantaran kegagalan menghentikan Dani Alves yang berujung gol pertama oleh Gabriel Jesus. Alves mampu melewati Nicolas Tagliafico, Marcos Acuna, dan German Pezzella, kemudian mengoper kepada Firmino. Firmino dengan tenang mengirim bola ke mulut gawang lalu disambut Jesus yang nyaris tak terkawal.

Sementara gol kedua oleh Firmino, berkat serangan balik cepat oleh Gabriel Jesus. Para bek Argentina gagal menghentikan sang penyerang Manchester City, yang kemudian menyodorkan umpan untuk diselesaikan oleh striker Liverpool. 

Maka, di laga final ini, mau tak mau, Gareca harus bermain lebih bertahan, sembari melakukan serangan balik cepat. Kalau perlu memaksakan pertandingan diakhiri dengan adu tos-tosan.

Seperti prediksi banyak orang, tampaknya pertandingan final di Estadio do Maracana masih menjadi milik tuan rumah. Namun, hemat saya, skor kemenangan tak lagi mencolok seperti sebelumnya. Brasil tampaknya akan menang 3-1. Sementara para pemain Peru akan berusaha keras untuk setidaknya "menciderai" catatan clean sheet Alisson Becker sepanjang turnamen.(*)  

Prakiraan formasi:

Peru (4-2-3-1):
Pedro Gallese, Luis Abram, Miguel Trauco, Gua Kristen, Paolo Guerrero, Renato Tapia, Carlos Zambrano, Luis Advncula, Andr Carrillo, Yoshimar Yotn, Edison Flores.

Brasil (4-2-3-1):
Alisson, Thiago Silva, Marquinhos, Casemiro, Arthur, Gabriel Yesus, Coutinho, Alex Sandro, Dani Alves, Everton, Roberto Firmino.

Road to Copa America Final 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun