Bahwa menghadapi Brasil dengan permainan terbuka bukan pilihan bijak. Gareca tampaknya harus belajar dari taktik yang dipakai pelatih Venezuela, Rafael Dudamel (46) dan pelatih Paraguay, Eduardo Berizzo (49).
Sebab, hanya dua pelatih itu yang mampu meredam agresifitas para pemain Brasil. Hanya Venezuela dan Paraguay yang tak kebobolan alias imbang 0-0 kontra Selecao.
Apa kunci yang digunakan kedua pelatih sehingga timnya tidak kebobolan? Pertahanan disiplin. Demi meraih hasil positif, tak masalah menampilkan sepakbola negatif.
Lihat perbedaan strategi Dudamel saat menghadapi Brasil dan ketika meladeni Peru di Grup A. Saat bentrok dengan Peru, Dudamel menggunakan formasi 4-3-2-1. Dia meladeni Ricardo yang menerapkan 4-2-3-1. Kedua tim cukup seimbang dan lagapun berakhir 0-0.
Tetapi saat berhadapan dengan Brasil, Dudamel mengubah skema menjadi 4-1-4-1. Menghadapi skema ini, Brasil mampu mencatat 72 persen penguasaan bola. Tapi mereka hanya berhasil melepas satu tembakan tepat sasaran dari 10 upaya. Satu-satunya tembakan tepat ke gawang Venezulea dilakukan oleh Richarlison, namun berhasil ditepis penjaga gawang Wuilker Farinez.
Sementara Venezuela yang hanya kebagian 28 persen ball possession, justru mencatat dua on target dari tiga percobaan.
Setiap kali diserang, setidaknya ada empat hingga lima pemain Venezuela berada di dalam kotak penalti. Mereka sama sekali tak memberi ruang bagi Firmino dkk untuk melepas tembakan dari dalam kotak penalti. Para bek juga tampil sangat tenang.
Demikian halnya Paraguay. Sang pelatih, Eduardo Berizzo, memakai pola 4-4-1-1 saat menantang Brasil. Meski Berizzo cukup beruntung karena sang penjaga gawang, Roberto Fernandez, mampu menahan sejumlah tembakan para pemain Brasil. Juga sebuah tembakan keras Willian dari luar kotak penalti yang  membentur tiang gawang. Â
Prinsipnya, Paraguay dan Venezuela enggan mengambil risiko meladeni Brasil dengan permainan terbuka. Â
Bukan kebetulan kedua pelatih tersebut adalah mantan pemain di sektor belakang. Dudamel adalah mantan penjaga gawang Venezuela. Sementara Berizzo adalah seorang bek tengah ketika masih aktif bermain. Keduanya tentu paham bagaimana membangun benteng kokoh dari gempuran lawan. Â
Sementara Peru, ketika menantang Brasil, justru meladeni permainan menyerang sang lawan. Gareca menggunakan pola "normal" 4-2-3-1. Eks pelatih Palmeiras ini selalu menggunakan formasi yang sama ketika menghadapi Bolivia, Venezuela, Uruguay, dan Chile.