Mohon tunggu...
Eddy Mesakh
Eddy Mesakh Mohon Tunggu... Wiraswasta - WNI cinta damai

Eddy Mesakh. Warga negara Republik Indonesia. Itu sa! Dapat ditemui di http://www.eddymesakh.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hadapi Brasil, Pelatih Peru Perlu Terapkan Taktik Mourinho

6 Juli 2019   06:02 Diperbarui: 6 Juli 2019   06:12 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jose Mourinho (Sumber: Sky Sports)

Tapi Brasil juga sedang haus gelar. Sudah delapan kali juara, tapi trofi terakhir diangkat tahun 2007 atau 12 tahun silam. Apalagi Gabriel Jesus dkk tak ingin mencoreng rekor apik selalu juara ketika Brasil menjadi tuan rumah turnamen ini.

Menengok statistik pertandingan kedua tim di Grup A, Peru hanya mencatat 34 persen penguasaan bola dan melakukan enam tembakan (2 on target). Sementara Firmino dkk memiliki 66 persen ball possession, 17 tembakan (9 on target), dan mencetak lima gol tanpa kebobolan.

Tiru Mourinho

Tak ada salahnya pelatih Peru, Ricardo Gareca (61), mengadopsi strategi parkir bus Jose Mourinho ketika membawa Inter Milan menjuarai Liga Champions 2010.

Mourinho mengalahkan sepakbola menyerang yang diterapkan Pep Guardiola bersama Barcelona maupun Louis van Gaal yang membesut Bayern Munchen.

Jose Mourinho (Sumber: Sky Sports)
Jose Mourinho (Sumber: Sky Sports)

Menghadapi Barcelona dalam dua leg semifinal, Inter mampu menyingkirkan pasukan Guardiola dengan agregat 3-2. Mou tak peduli cibiran para pengamat yang menilai dirinya menerapkan strategi parkir bus.

Alhasil, pasukan The Special One menghantam Bayern Munchen 2-0 di Santiago Bernabeu. Hanya menguasai 32 persen ball possession berbanding 68 persen milik Bayern, Internazionale justru berhasil mengangkat trofi Liga Champions 2010. Di musim yang sama, Inter menyabet treble winner: Seri A, Coppa Italia, dan Liga Champions.

Banyak materi pelajaran

Gareca memiliki cukup banyak materi pelajaran sebelum kembali menghadapi Tite di laga puncak. Selain mengevaluasi kekalahan 0-5 di babak grup, dia juga bisa mempelajari kekalahan Argentina dari lawan yang sama.

Ricardo Gareca(Sumber: RPP.PE)
Ricardo Gareca(Sumber: RPP.PE)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun