Mohon tunggu...
Eddy Mesakh
Eddy Mesakh Mohon Tunggu... Wiraswasta - WNI cinta damai

Eddy Mesakh. Warga negara Republik Indonesia. Itu sa! Dapat ditemui di http://www.eddymesakh.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Preview: Sial, Brasil Lagi-lagi Jumpa Paraguay di Perempatfinal

25 Juni 2019   17:53 Diperbarui: 25 Juni 2019   18:13 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Statistik pertandingan, Federico Santander dkk mampu mengimbangi permainan Tim Tango. Mencatat ball possession sebesar 45 persen, delapan total tembakan, empat di antaranya on target. Argentina hanya mampu melepas tujuh tembakan (3 on target).

Momok bagi Brasil 
Dua edisi terakhir Copa America, tahun 2011 dan 2015, Paraguay selalu menjadi pembunuh asa Tim Tango. Menariknya, dalam dua edisi itu, La Albirroja mengirim pulang Selecao di babak perempatfinal. 

Paraguay mengejutkan Brasil di perempatfinal Copa America 2011 di Argentina. Mereka mengalahkan Brasil 2-0 melalui adu tos-tosan, setelah bermain imbang 0-0. Tiga penendang pertama Brasil, semuanya gagal! Sementara dua dari tiga penendang pertama Paraguay sukses menembus gawang Brasil, yang kala itu dikawal Julio Cesar. Fred yang maju sebagai penendang keempat, lagi-lagi gagal menjalankan tugas. Alhasil Paraguay lolos ke semifinal.

Di semifinal, Paraguay menumbangkan Venezuela (juga) melalui adu penalty untuk melaju ke babak final. Menghadapi Uruguay, mereka akhirnya takluk 0-3 dan harus puas sebagai runner up Copa America 2011.

Empat tahun kemudian, pada gelaran Copa America tahun 2015, Paraguay kembali jadi momok bagi Brasil. Lagi-lagi La Albirroja menghentikan langkah Selecao di babak perempatfinal lewat adu penalty. Dua penendang Brasil, Everton Ribeiro dan Douglas Costa, gagal menjalankan tugas. Sementara di kubu Paraguay, hanya sang bintang, Santa Cruz, yang gagal.

Di babak semifinal, Paraguay dibombardir 6-1 oleh Argentina. Lalu kalah lagi 0-2 dari Peru dalam perebutan tempat ketiga. Tuan rumah Chile keluar sebagai juara usai menundukkan Argentina (4-1) melalui adu tos-tosan.

Catatan berhadapan dengan Paraguay bisa menghantui Brasil yang sekali lagi harus menghadapi sang momok di perempatfinal.

Bertahan dan Serangan Balik 
Paraguay, peraih dua trofi Copa America (1953 dan 1979), diperkirakan akan tampil bertahan dan mengandalkan serangan balik saat menantang Brasil, sang peraih delapan trofi. Jika mampu menahan imbang Firmino dkk, bukan tak mungkin Paraguay mencetak 'hatrik" alias tiga kali beruntun membungkam Brasil di babak perempatfinal.

Berizzo telah mempertontonkan pertahanan solid saat timnya merepotkan Lionel Messi dkk. Di situs copaamerica.com, pelatih berkebangsaan Argentina ini menyatakan puas atas pertahanan timnya, dimana mereka berhasil menahan La Albiceleste dengan skor 1-1.

"Kami memainkan permainan bertahan, secara umum, sangat solid. Pertahanan kami menang satu lawan satu melawan penyerang mereka," kata Berizzo yang pernah menangani Sevilla dan Athletic Bilbao.

"Kami menghentikan (Lionel) Messi dengan sangat baik. Kami menghalangi permainannya dan kami tidak membiarkan rekan-rekan setimnya bermain leluasa," imbuh dia.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun