Mohon tunggu...
Eddy Mesakh
Eddy Mesakh Mohon Tunggu... Wiraswasta - WNI cinta damai

Eddy Mesakh. Warga negara Republik Indonesia. Itu sa! Dapat ditemui di http://www.eddymesakh.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Tite Belajar dari Kegagalan di Piala Dunia 2018

25 Juni 2019   10:43 Diperbarui: 25 Juni 2019   23:09 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skema Brasil vs Peru (Sumber: livescore.com)

Meski gagal, CBF (Federasi Sepakbola Brasil), tetap mempercayai Tite demi proyek jangka panjang menuju Piala Dunia 2022.

Tite mampu melihat kelemahan ketika timnya dikalahkan Eden Hazard dkk. Dia menyadari lemahnya keseimbangan tim. Menurutnya, ada sisi yang terlalu terbuka di area tengah. Itu memudahkan lawan masuk ke sepertiga akhir wilayah Brasil.

Skema Brasil vs Peru (Sumber: livescore.com)
Skema Brasil vs Peru (Sumber: livescore.com)

Sejak itu, sang  juru taktik terus mengutak-atik skema tim, sekaligus menguji coba sejumlah pemain muda untuk diintegrasikan dengan para pemain senior. Hasilnya tidak langsung terlihat. Malahan, akhir Maret lalu, tim lemah Panama mampu menahan imbang Selecao dengan skor 1-1. Ini pertama kali Panama mampu menahan imbang Brasil dalam sejarah pertemuan kedua tim.  

Utak-atik taktik juga membuat Selecao hanya mampu menang tipis masing-masing dengan skor 1-0 atas Argentina, Uruguay, dan Kamerun. Toh, Tite tak berhenti bereksperimen demi perjalanan menuju Copa America 2019. Apalagi Brasil tak mau malu di rumah sendiri, mengingat mereka adalah tuan rumah turnamen ini. Tite bertekad mempersembahkan gelar kesembilan Copa America bagi Brasil.

Alhasil, di Copa America 2019, Tite menyatakan dirinya sudah menemukan keseimbangan  yang dia inginkan. Dia mempersolid pertahanan sejak lini tengah dan memperkuat bek sayap, baik saat menyerang maupun bertahan.

Skema Tito menelan banyak 'korban'. Sejumlah pemain tidak disertakan ke Copa America 2019 oleh sang pelatih. Fabinho, Marcelo Vieira, Vinicius Junior, Douglas Costa, Felipe Anderson, dan Lucas Moura tidak dipakai. Semua demi keseimbangan tim.

Skema permainan Tite terlihat dalam laga perdana menghadapi Bolivia. Seolah-olah laga tersebut adalah pembalasan dendam atas kekalahan menyakitkan dari Belgia di Kazan.

Penampilan Selecao dicemooh, meski menang 3-0 atas Bolivia. Tapi Tite yakin dirinya sudah menemukan keseimbanganbagi timnya.

Perhatikan starting XI Brasil kontra Belgia di PD 2018; Alisson; Fagner, Silva, Miranda, Marcelo; Paulinho, Fernandinho, Coutinho; Willian, Gabriel Jesus, Neymar.

Bandingkan dengan Starting XI vs Bolivia: Becker; Alves, Marquinhos, Silva, Filipe; Casemiro, Fernadinho, Coutinho; Neres, Richarlison, Firmino.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun