Mohon tunggu...
Eddy Mesakh
Eddy Mesakh Mohon Tunggu... Wiraswasta - WNI cinta damai

Eddy Mesakh. Warga negara Republik Indonesia. Itu sa! Dapat ditemui di http://www.eddymesakh.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gardudahlan Jadi Juru Bicara Dahlan Iskan

10 Juni 2015   03:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:08 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut penjelasan pada Kamus Bahasa Indonesia Online, gar.du adalah nominaa (kata benda) yang memiliki arti (1) rumah jaga atau tempat berkawal. Semacam pos ronda, pos keamanan di kantor polisi, dll. (2) rumah kecil di tepi jalan - tempat menjual es batu dan sebagainya. Semacam depot. (3) bangunan kecil - tempat distribusi listrik. Gardu listrik. 

Fungsi utama gardu listrik adalah (1) untuk mengatur daya listrik dari saluran transmisi ke saluran transmisi lainnya yang kemudian didistribusikan ke konsumen. (2) sebagai tempat kontrol. (3) sebagai pengaman operasi sistem. (4) sebagai tempat untuk menurunkan tegangan transmisi menjadi tegangan distribusi. 

Makna ketiga sangat cocok dengan konteks yang dihadapi DI. DI dijadikan tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek gardu listrik. Gardu adalah bangunan kecil yang berfungsi mendistribusikan aliran listrik. Maka DI pun menggunakan gardudahlan sebagai alat distribusi informasi atau penjelasan langsung dari dirinya secara tertulis terkait kasus yang membelit dirinya agar tak terdistorsi oleh faktor apapun. 

Berikut penjelasan DI

Saya tidak akan menggunakan gardudahlan untuk menyerang, memaki, memfitnah dan memojokkan siapa pun. Saya hanya akan menggunakannya untuk menjelaskan duduk persoalan. Tentu subyektif, hanya dari sudut saya.

Mungkin, juga tidak tiap hari saya meluncurkan penjelasan. Tapi saya usahakan agak sering. Dengan cara memotong-motong penjelasan. Rumitnya persoalan biasanya hanya bisa dijelaskan melalui cerita yang panjang. Tapi saya usahakan pendek-pendek. Hanya mungkin perlu beberapa edisi.

Saya sebenarnya lebih senang kalau gardudahlan itu bersifat interaktif. Tapi dari pengalaman saya di twitter, banyak sekali serangan yang tidak mungkin bisa saya klarifikasi.

Mengapa? Karena serangan itu dilakukan oleh mesin.

Dalam hal itu saya bukan menghadapi manusia. Saya mencoba beberapa kali memberikan penjelasan, tapi sia-sia. Baru belakangan saya tahu, dan saya tertawa-tawa, bahwa ternyata saya itu memberikan penjelasan kepada mesin. Sia-sia.

Di dunia twitter itu ternyata kita bisa menyerang seseorang dengan cara meminta mesin untuk melakukannya. Tinggal order saja: serangan itu mau dilakukan berapa kali sehari dan untuk berapa hari atau berapa bulan. Topiknya sama. Kalimatnya sama. Isinya sama.

Jangan berharap saya gegap-gempita di gardudahlan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun