Mohon tunggu...
Eddy Mesakh
Eddy Mesakh Mohon Tunggu... Wiraswasta - WNI cinta damai

Eddy Mesakh. Warga negara Republik Indonesia. Itu sa! Dapat ditemui di http://www.eddymesakh.com

Selanjutnya

Tutup

Bola

Blatter Mundur, KLB FIFA Bisa Batalkan Sanksi Indonesia

6 Juni 2015   02:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:20 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PRESIDEN FIFA Joseph Blatter (79) mendadak mengundurkan diri dari jabatannya, Selasa 2 Juni 2015 waktu Swiss. Padahal baru lim hari lalu (29/5/2015), pria yang telah lima periode memimpin FIFA itu terpilih kembali untuk periode 2015-2019, dalam kongres yang digelar di Zurich, Swiss.

Pengunduran diri Blatter akibat skandal korupsi dalam badan sepakbola dunia tersebut. Skandal korupsi itu diduga kuat melibatkan tangan kanan Blatter, yakni Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke. Valcke – yang menandatangani surat sanksi untuk Indonesia – diduga menerima suap sebesar 10 juta dolar AS untuk mengamankan Afrika Selatan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010. Tak hanya itu, pengunduran diri Blatter juga atas desakan negara-negara anggota, terutama yang tergabung dalam UEFA yang digalang oleh Inggris. 

Dalam pernyataan yang disampaikan Ketua Komite Audit dan Kepatuhan FIFA, Domenico Scala, di situs resmi FIFA, Presiden baru akan dipilih melalui kongres luar biasa (KLB) yang akan difasilitasi oleh Komite Eksekutif FIFA. Disebutkan bahwa sesuai statuta FIFA, dalam kondisi seperti ini seharusnya pemilihan presiden FIFA yang baru akan dilakukan pada 13 Mei 2016 (di Mexico City), namun Blatter telah meminta agar dipercepat. Diperkirakan KLB akan dilaksanakan antara Desember 2015 – Maret 2016, diikuti oleh seluruh 209 anggota FIFA. Dalam empat bulan ke depan, para calon dipersilakan menyampaikan ide dan visi mereka bagi perbaikan dan reformasi FIFA ke depan.

Pada bagian akhir pernyataan tertulisnya, Scala menyebutkan bahwa FIFA secara fundamental berkomitmen untuk mengubah dan bertekad mengatasi masalah yang merusak organisasi tersebut dan sepakbola secara lebih luas. “Hari ini, Presiden mengomunikasikan keputusannya kepada semua 209 anggota. Inilah waktunya FIFA bergerak maju. Ada pekerjaan penting yang harus dilaksanakan dalam rangka mendapatkan kembali kepercayaan publik serta mereformasi FIFA secara fundamental untuk mengubah pandangan publik terhadap FIFA. Langkah-langkah ini untuk memastikan bahwa organisasi tidak boleh digunakan oleh mereka yang ingin memperkaya diri sendiri dengan mengorbankan sepakbola.”

Menariknya, Scala masih menyebutkan bahwa anggota FIFA berjumlah 209, artinya Indonesia masih termasuk di dalamnya. Keanggotaan PSSI masih diakui karena sebenarnya FIFA tidak mencabut keanggotaan PSSI, melainkan hanya menangguhkan keanggotaannya untuk sementara oleh Komite Eksekutif FIFA (Pasal 14 ayat 1). Pasal 14 ayat 2 menegaskan, penangguhan keanggotaan pada kongres berikut harus atas persetujuan tiga-perempat (157) anggota FIFA. Sebab, sebagaimana diatur dalam statuta FIFA, keputusan menerima atau mencabut keanggotaan hanya bisa dilakukan atas persetujuan Kongres. (Lihat poin 9 definisi anggota FIFA dan Pasal 9 tentang Admission, Suspension and Expulsion pada Statuta FIFA edisi Agustus 2011).

Dengan demikian, keanggotaan PSSI baru bisa dicabut pada Kongres berikutnya,  yakni 13 Mei 2016 di Mexico City. Tetapi, dengan mundurnya Blatter serta akan dipercepatnya Kongres (antara Desember 2015 - Maret 2016), maka masa penangguhan keanggotaan PSSI akan lebih singkat. Bisa jadi, dengan adanya reformasi terhadap tata kelola organisasi FIFA dalam KLB, justru tidak mengakui sanksi terhadap Indonesia, mengingat petinggi FIFA yang memberi sanksi justru (beberapa di antaranya) terlibat dalam skandal korupsi. (*)

*) Artikel ditayangkan kembali karena raib saat migrasi ke Kompasiana baru. :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun