[caption id="attachment_324691" align="alignleft" width="300" caption="Vegii Verliana Moticha, korban jambret yang meninggal di Batam. (sumber: dok pribadi korban)"][/caption]
BATAM -Vegii Verliana Motica (19), mengembuskan nafas terakhir Jumat pagi (19/9/2014), di RSUD Embung Fatimah, Batu Aji, Batam, Kepulauan Riau. Kondisinya kritis dan koma sejak diantar ke rumah sakit itu, hari Minggu sore. Perawatan intensif dengan berbagai alat penolong selama lima hari gagal menyelamatkan jiwa siswi SMA Negeri 15 Batam itu.
Vegii mengalami luka serius di bagian kepala hingga mengeluarkan darah dari mulut dan telinganya setelah terjatuh dari motor yang dikendarainya. Sore itu, korban mengendarai sepeda motor matic membonceng temannya, Rahmawati (18), hendak menuju SP Plaza, Batu Aji. Dalam perjalanan, Rahmawati merasa mereka terus dibuntuti dan terus dipepet dua pria berboncengan sepeda motor. Namun dia cuek karena mengira kedua pria itu adalah teman mereka yang sengaja menggoda.
Tiba di kawasan Bukit Daeng, Sagulung, mendadak pria yang dibonceng merampas tas dari gantungan motor. Vegii hilang kendali. Motor oleng dan akhirnya terlepmar ke dalam selokan. Sementara kedua pelaku kabur membawa tas hasil jambretan mereka.
Vegii merupakan satu di antara puluhan korban aksi brutal para penjambret yang menggila di Kota Batam dalam tiga setengah bulan terakhir, sejak awal Juni. Sebelumnya, aksi brutal para penjambret juga merenggut nyawa Siti Nur Halimah (33), seorang guru di SDIT Rihatul Jana, Mega Legenda, Batam, pada 2 Juni 2014. Dibonceng suaminya, M Juani alias Babai, menggunakan sepeda motor bebek, pasangan suami-istri itu baru saja menitipkan anak mereka di rumah keluarga dan hendak menuju tempat kerja. Tiba di depan Perumahan San Dona, Sei Ladi, motor mereka dipepet dan disenggol dua pria berboncengan sepeda motor Suzuki Satria FU. Pria yang dibonceng menarik tas dari tangan ibu guru itu. Motor mereka oleng, lalu terempas ke aspal.
Suaminya terlempar dan terpisah dari motornya, tapi kepala sang istri membentur kanstin dan tertimpa motor. Dia sempat dilarikan ke RS Awal Bros, tapi sebenarnya dia sudah meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit itu. Sementara kedua pelaku kabur membawa tas korban.
Sejak aksi penjambretan yang menewaskan Siti Nur Halimah, kejahatan jalanan itu justru tambah marak dan nyaris terjadi setiap hari di Batam. Tak hanya kerugian materi akibat dirampas penjambret, tetapi juga mengakibatkan luka serius hingga kematian korban, seperti dialami Siti Nur Halimah dan Vegii. Ada juga korban bernama Natalia Nila Hermanti, mengalami pendarahan di otak dan koma, setelah jatuh dari motor karena dijambret di lokasi yang sama dengan dialami Vegii dan Rahmawati.
Kematian Vegii tentu menimbulkan kesedihan mendalam pada keluarga dan teman-temannya. Sejak putrinya koma dan dirawat di rumah sakit, Ratna Wati, ibu Vegii, terus berdoa dan senantiasa meminta dukungan doa siapapun yang peduli.
Melalui akun Facebook, sang ibu menulis; “Ass. WrWb Selamat pagi srmua teman2 fb, Ya Allah kpd siapa lagi aku memohon klu bukan kepadaMu Ya.. Allah semua ku serahkan pdMU ya...Allah, Yg terjadi penjambretan dan terjatuh dari motor yg menyebabkan anakku fegi (momo) koma dan kritis. Ya..Allah.. aku relakan dan ichlas bila Allah sayang sama anakku fegi mudah2an Allah menempatkannya d syurga.....tapi...Bila allah memberikan kehidupan buat anakku fegi, berikanlah ia setitik cahaya kesadarannya kesehatannya kesembuhan yg total dan berikanlah kemukjiatanMu serta keajaibanmuYa.. Allah mudah2an orang yg menjambret itu celaka dan mendptkan hukuman yg setimpal Amin... amin,..... amin... ya robbal alamin. Tuk teman2 fb mohon do'a dan dukungannya.”
Sebelumnya, sang ibu mengunggah foto Vegii yang terbaring dalam koma saat dirawat, dan menulis di wallnya: “Ass. Wr wb. Selamat pagi semua teman2 fb, Teman2 inilah keadaan anakku fegi yg masih koma dan kritis sampai sekarang karena penjambretan itu, untuk itu teman2 fb sekali lg aq mohon do'anya agar anakku fegi d berikan keajaiban dan kemukjizatan dati allah agar anakku fegi bd sadar sembuh dari penyakitnya aamiien....aamiien....asmiien YRA”
Ratna benar-benar geram terhadap ulah para penjambret dan mendukung upaya polisi menembak mati para pelaku. “Ya...mas tembak mati aj ....aq sebagai mamanya tak rela anakku dperlakukan sampai koma dan Kritis seperti itu berikanlah hukuman yg setimpal orang yg menjambret itu,” tulis Ratna saat diberi info soal pernyataan kepolisian akan menembak mati para pelaku saat beraksi.
Vegii telah berpulang dan lepas dari penderitaannya, namun masyarakat Kota Batam berharap kepolisian menemukan cara memberantas para penjahat jalanan yang sangat meresahkan itu.
Tembak di tempat
Kapolresta Barelang, Komisaris Besar Mohammad Hendra Suhartiyono, mengimbau warga, terutama para pengendara sepeda motor, agar lebih berhati-hati saat berkendara di jalan. Dia berpesan agar barang bawaan tidak ditempatkan di posisi yang bisa mengundang niat jahat orang lain, termasuk para pelaku penjambretan.
Kapolresta juga telah membentuk membentuk Tim Khusus Pemburu Jambret yang terdiri atas puluhan anggota dan memerintahkan anak buahnya untuk tembak di tempat para pelaku penjambretan. “Kalau penjambret bandel atau melawan maupun mencoba kabur, tembak di tempat!” ujar Hendra kepada para pewarta di Mapolresta Barelang pada 12 Agustus 2014.
Namun para penjambret seolah tak menggubris ancaman Kapolresta maupun adanya Timsus Anti-Jambret itu. Kasus-kasus penjambretan tetap marak, bahkan semakin sering. Jika sebelumnya mereka hanya beraksi tiap tiga sampai empat kali sehari, sekarang mereka beraksi setiap hari. Penjambretan beruntun dalam tiga hari terakhir; 17-19 September 2014. (Lihat data: Jambret Merajalela di Batam).
Dalam menjalankan aksinya, para penjambret umumnya berboncengan menggunakan tiga jenis sepeda motor, yakni Yamaha RX King, Yamaha Vixion, dan Suzuki Satria FU. Mereka tak pilih lokasi saat beraksi, mulai dari tempat sepi sampai jalur yang lalu lintasnya padat.
Warga Batam maupun warga dari kota lainnya yang sedang berada di kota ini agar berhati-hati saat berkendara di jalanan. Bila merasa ada yang membuntuti, sebaiknya langsung serong ke tempat yang cukup ramai dan berhenti sejenak. Demikian pula barang bawaan seperti tas, sebaiknya ditaruh dalam bagasi motor.
Berikut lokasi-lokasi rawan penjambretan di Batam (1) Kawasan pusat pemerintahan Batam Centre dan sekitarnya, (2) Kawasan Bukit Daeng, Sagulung, (3) Jalur sekitar Simpang Rujak, Seraya, (4) Terowongan Seraya, (5) Jl Raden Patah Lubuk Baja, (6) Sepanjang jalan raya kawasan Mata Kucing, (7) Jalan utama sekitar Kawasan Legenda Bali, (8) Jl Gajah Mada Sekupang, (9) Kawasan sekitar Pasar Aviari Batuaji dan Sagulung, (10) Jalur jalan sekitar Tanah Longsor, (11) Jalan raya sekitar Simpang Regata Batam Centre, (12) Jalur Tiban arah UIB, (13) Kawasan Genta 1 Aviari, (14) Jalan sekitaran POM Bensin Batuampar, (15) Seputaran Bundaran Punggur, (16) Jalur Dam Mukakuning. (*)
Catatan Kasus Penjambretan di Kota Batam (Juni-September 2014)
1.19 September: Pria paro baya ditodong dan uang Rp 600 ribu dirampas.
2.18 September: Karyawati Mega Mall Batam Centre ditodong pelaku penjambretan menggunakan pedang, di jalan raya persis di samping maltersebut. Ponsel dan motor korban dibawa kabur pelaku.
3.17 September: Jambret beraksi di depan Kampus Uniba, Batam Centre. Pelaku tertangkap warga dan sempat dihakimi massa sebelum diamankan polisi.
4.14 September: Vegi Verliana Motica (19) dan Rahmawati (18), keduanya siswa SMA 15 Batam, dijambret di kawasan Bukit Daeng, Sagulung. Keduanya kritis dan dirawat di RSUD Embung Fatimah Mukakuning.
5.13 September: Korban berinisial YN dijambret pelaku bernama M Agus Alfajrie di Kantin Sekolah Adven, Baloi. Pelaku tertangkap dan dihajar massa sebelum diserahkan kepada polisi.
6.12 September: Kapolresta Barelang Kombes Pol Mohammad Hendra Suhartiyono mengklaim aksi penjambretan di Batam turun 40 persen.
7.9 September: Polresta Barelang bentuk Timsus Pemburu Jambret
8.7 September: Cici Maryani (18) dijambret di Simpang Rujak, Seraya, saat dibonceng temannya melewati jalur tersebut ke arah Batuampar. Pelaku membawa kabur tas berisi ponsel, uang ratusan ribu rupiah, dan sejumlah dokumen seperti KTP, dan SIM.
9.7 September: Kakak beradik Silvia dan Siska dijambret di Jl Raden Patah, Lubuk Baja (depan Studio21 lama). Lokasi ini hanya berjarak sekitar seratus dari Polsek Lubuk Baja. Pelaku membawa kabur tas berisi tiga unit ponsel, uang tunai Rp 300 ribu, 3 kartu ATM, SIM, KTP, dan surat penting lainnya
10.6 September: Noviyanti dijambret di Jl Engku Putri, kawasan Kantor Walikota Batam. Novi berusaha mengejar para pelaku krn dalam tas yang dirampas penjambret terdapat obat-obatan anaknya yang akan dioperasi. Pelaku diketahui merupakan anggota geng motor.
11.5 September: Jambret merampas tas milik korban bernama Dinda di jalan raya kawasan Mata Kucing. Pelaku membawa kabur tas berisi dokumen penting dan uang tunai Rp 400 ribu. Beberapa hari sebelumnya, korban lainnya dijambret tasnya berisi uang tunai Rp 40 juta.
12.3 September: Pelaku penjambretan bernama Yusrizal Nasution dihajar massa usai menjambret Nusima Halawa dan Murada Gultom di dekat Perumahan Legenda Bali. Pelaku mengaku menjambret untuk ongkos booking cewek.
13.2 September: Novelia (20) dijambret di depan Mega Mall Batam Centre saat hendak ke kantor. Kerugian lebih dari Rp 5 juta, dan surat-surat berharga.
14.30 Agustus: Ely Sukmayani (42) dijambret di Jl Raya Gajah Mada depan gerbang Pasar Cipta Puri, Sekupang. Dua pelaku memepet korban lalu mengancam menggunakan pisau agar menyerahkan tasnya. Perhiasan korban juga dirampas. Kerugian jutaan rupiah, termasuk uang tunai Rp 250 ribu.
15.24 Agustus: Hermawati Silaban (25) dijambret di jalan raya depan Pasar Aviari. Pelaku adalah juru parkir bernama Tigor Marudut (28) di Pasar Aviari, tertangkap warga dan dimassa.
16.24 Agustus: Seorang pelaku jambret yang biasa beroperasi di wilayah Sagulung, Batu Aji, dan Sei Beduk, ditangkap dan dihakimi massa. Rumah dan dua sepeda motor pelaku juga dihancurkan massa. Pelaku bernama Agung Ramadhani (28) ditangkap usai membuang dua tas milik korban-korbannya. Warga curiga dan membuntutinya sampai ke rumah.
17.19 Agustus: Junita (22) sekarat dan dilarikan ke rumah sakit harapan Bunda (RSBK) Batam. Dia jatuh dari motor ojek yang ditumpanginya akibat tasnya dijambret di kawasan Jl Raya Tanah Longsor Muara Takus, Batuampar. Tukang ojek juga mengalami luka serius. Kerugian jutaan rupiah.
18.12 Agustus: Kapolresta Barelang Kombes Moh Hendra Suhartiyono memerintahkan tembak di tempat bagi pelaku penjambretan.
19.9 Agustus: Handphone milik korban Lakalantas, Anwar, hendak dirampas penjambret bernama Dika (24) dan Erwin yang pura-pura hendak menolongnya. Peristiwa ini terjadi di Jl Gajah Mada, Sekupang, depan Perumahan Taman Sari. Korban berhasil ditangkap warga karena terjatuh dari motor dan sempat dihakimi massa.
20.8 Agustus: Korban bernama Meyda dijambret di jalan raya, hanya beberapa meter dari depan Polsek Lubuk Baja. Terjadi tarik-menarik tas, mengakibatkan korban terjatuh dari motor. Kerugian mencapai jutaan rupiah dan surat-surat berharga.
21.21 Juli : Yossie Afresia, mahasiswi Stikes Awal Bros, dijambret sepulang Kuliah di kawasan jalan raya Bukit Daeng. Tas berisi satu unit notebook, BalckBerry, dan uang tunai Rp 200 ribu dibawa kabur pelaku.
22.20 Juli: Natalia Nila Hermanti, penjual tas online, dijambret di jalan raya Bukit Daeng. Korban koma akibat terjatuh dari motor. Dia mengalami perdarahan pada otak. Korban ditemukan tujuh jam setelah kejadian, dalam keadaan pingsan. Ketika korban masih koma di rumah sakit, Pelaku yang lolos bahkan memanfaatkan HP korban untuk menghubungi teman-teman korban untuk mengirimkan uang agar dikirimkan tas dagangannya.
23.17 Juli: Usai mengantar suaminya kerja, Tunik Apriliani (40) dijambret dua remaja di Simpang Regata, Batam Centre. Korban terjatuh dari motor dan mengalami sejumlah luka serius di sekujur tubuhnya. Tas, ponsel, dan uang tunai ratusan ribu dibawa kabur penjambret.
24.11 Juli: Susi Gultom (26) dan Rutmaida (19), dijambret di depan halte SMPN 3 Sekupang. Tas berisi buku tabungan, kartu ATM, uang tunai Rp500 ribu, dan dokumen lainnya dibawa kabur pelaku.
25.6 Juli: Florida Manik (25) dijambret di jalan raya depan Planet Futsal, Batuaji. Dompet berisi uang tunai Rp 600 ribu dan kartu ATM dibawa kabur pelaku.
26.2 Juni: Seorang guru SDIT Rihatul Jana, Mega Legenda, bernama Siti Nur Halimah tewas terjatuh dari motor saat dibonceng suaminya. Dia terjatuh akibat dijambret di depan Perumahan San Dona, Baloi.
27.1 Juni: Dian Aya Sophia (16) dijambret di depan pintu Alun-alun Engku Putri, Batam Centre, saat hendak ikut gladi resik persiapan MTQ di lokasi tersebut. Pelaku merampas tas berisi ponsel Samsung Galaxy Note 3. (*)
Artikel terkait: Penjambret "Kuasai" Kota Batam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H