Mohon tunggu...
Eddy Mesakh
Eddy Mesakh Mohon Tunggu... Wiraswasta - WNI cinta damai

Eddy Mesakh. Warga negara Republik Indonesia. Itu sa! Dapat ditemui di http://www.eddymesakh.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mafia Migas Perlu Terapkan Strategi Baru

23 November 2014   07:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:05 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_337148" align="alignnone" width="540" caption="Ilustrasi (sumber: indopos.co.id)"][/caption]

TAHUKAH Anda apa strategi yang dijalankan oleh para mafia minyak dan gas (Migas) untuk menguasai dan meraup keuntungan berlipat dari bisnis Migas di Indonesia? Maaf, saya sendiri juga tidak tahu!

Paling-paling yang kita tahu mereka bermain dalam mempengaruhi penyusunan UU Migas dan turunannya, menyusupkan orang-orangnya ke dalam struktur yang mengelola sistem, berusaha mempertahankan subsidi – makin besar subsidi lebih baik – sehingga mereka meraup banyak untung dari disparitas harga. Tapi kita tidak tahu persis strategi dan mekanisme seperti apa yang dimainkan para mafia itu.

Mungkin para mafia Migas saat ini sedang berpikir keras. Tampaknya mereka harus menyusun grand strategy baru untuk bisa tetap bercokol di bisnis Migas, baik secara ilegal (gelap) maupun secara terang-terangan tetapi curang.

Grand strategy ini diperlukan para mafia Migas, karena dalam beberapa hari ini pemerintahan Jokowi-JK sudah melepaskan dua pukulan keras dan beberapa jab untuk menghantam jaringan mereka. Dua pukulan keras dimaksud adalah pertama, keputusan Jokowi memangkas subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 2.000 per liter untuk premium dan solar; kedua, menunjuk Amien Sunaryadi sebagai Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Amien adalah mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2003-2007.

Sedangkan jab-jab kecil dilepaskan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dengan meminta Presiden Jokowi agar tidak memberikan BBM bersubsidi kepada para nelayan. Sebab, Susi tahu persis bagaimana permainan BBM bersubsidi di sektor ini, termasuk ikut dinikmati oleh kapal-kapal nelayan asing. Kapal-kapal nelayan asing ini memang berbuat terlalu banyak dosa terhadap Indonesia. Sudah mencuri ikan kita, merusak lingkungan laut kita – pakai pukat harimau, bom, potasium chlorida – masih pula menikmati subsidi dari Pemerintah Indonesia. Ini sebuah kekonyolan luar biasa ataukah sebuah kecerdasan dan kemampuan memanfaatkan rendahnya moralitas oknum pejabat dan aparat kita?

Saya melihat, sesungguhnya musuh utama para mafia Migas dan mafia lainnya di segala sektor adalah integritas pejabat dan aparat negara, termasuk sejumlah oknum Wakil Rakyat. Inilah kelemahan yang selama ini seolah pintu yang terbuka lebar bagi para mafia itu. Apalagi, selama ini para mafia itu memiliki tiga keunggulan, yakni (1) organisasi yang kuat dan rapi; (2) jaringan yang menggurita di dalam dan luar negeri dan anggota yang loyal; serta (3) sangat menguasai bisnis Migas.

Ketika pemerintahan berganti dan banyak muka baru dan tak terduga masuk dalam kabinet kemudian melakukan perombakan sampai ke jajaran di bawahnya, maka strategi lama yang dimainkan oleh para mafia Migas harus diganti dengan grand strategy baru, mengingat musuh yang dihadapi kali ini benar-benar baru. Bakal ada ‘perang’ antara pemerintah melawan para mafia Migas. Dan musuh terberat yang bakal dihadapi para mafia Migas adalah “Integritas”.

Memutus jaringan

Kemarin, Jumat 22 November 2014, Amien Sunaryadi resmi bertugas sebagai Kepala SKK Migas, menggantikan Pelaksana Tugas Johanes Widjonarko. Penunjukkan Amien yang eks komisioner KPK oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, seperti menabuh genderang perang terhadap para mafia Migas. Padahal Amien bukanlah orang yang paham soal industri Migas dan benar-benar orang baru di sektor ini.

Sebagai eks KPK, Amien kemungkinan besar akan melakukan pembersihan dari dalam terhadap SKK Migas. Cara-cara KPK akan diterapkan dan hampir dipastikan dia akan membuka pintu lebar-lebar pintu SKK Migas bagi para penyidik KPK. Jaringan atau kaki tangan para mafia Migas yang mungkin saja bercokol di SKK Migas dan selama ini bisa bebas beroperasi, bakal tiarap

Sudirman Said sendiri melontarkan sebuah pesan ‘ancaman’. ”Saya pikir semuanya juga tahu bahwa ada banyak hal yang seharusnya diluruskan sejak lama... Saya ingin menyampaikan pesan yang sangat kuat. Sudah cukup. Main-mainnya cukup. Mari sekarang membangun lanskap baru industri Migas. Sektor ini sangat penting untuk negara dan dunia bisnis,” kata Sudirman.

Lebih lanjut dia berkata, ”Saya minta pertolongan Anda semua. Jangan ganggu tim saya. Jangan goda tim saya. Kami masuk untuk benah-benah. Ringankan beban kami dengan tidak memberikan beban lagi. Terlalu banyak pihak yang menyerang kami. Untuk itu, para pelaku bisnis jangan ganggu tim kami. Mudah-mudahan dengan niat baik ini, kita bisa menjalankan perjalanan yang berat ke depan.”

Kemudian dia menutupnya dengan sebuah pesan moral dengan mengutip lagu kebangsaan kita; Indonesia Raya sebagai nilai-nilai dasar yang ingin dibangun para pendiri bangsa ini, yakni “bangunlah jiwanya, bangunlah badannya”. “Jiwanya dulu yang harus dibangun, baru badannya. Padahal, ketika itu para pendiri bangsa kita masih sulit hidupnya, miskin, buta huruf, tetapi mereka mengedepankan nilai-nilai kejujuran,” ujarnya.

Di samping itu, ada juga Pakta Integritas berisi delapan poin yang ditandatangani dan harus dijalankan oleh Amien selaku Ketua SKK Migas. Isi Pakta Integritas tersebut bisa dibaca di Kompas.com.

Kata Billy Graham, “Integritas merupakan perekat yang menjaga jalan hidup bersama. Kita harus terus menjaga supaya integritas kita tetap utuh."

Integritas memang sangat fundamental dan merupakan hal yang paling sulit didapatkan dari manusia di zaman sekarang. Ini bukan faktor yang sudah pasti dimiliki setiap orang. Integritas ini hanya dimiliki oleh orang-orang yang disiplin (mendisiplinkan diri), punya keyakinan batin, dan telah memutuskan untuk senantiasa bersikap dan berlaku jujur.

Akankah kita memperoleh integritas itu dari Kepala SKK Migas yang baru? Apakah dengan ini kasus Rudi Rubiandini tak terulang lagi? Atau justru para mafia Migas tak perlu melakukan apa-apa karena sebenarnya tak ada yang berubah. (*)

============================================

Untuk mempermudah pembaca, di bawah ini saya kutip Pakta Integritas sebagaimana dimaksud pada artikel di atas:

Pertama, senantiasa melaksanakan dan mengamankan kebijakan serta menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, serta pimpinan tertinggi Kementerian ESDM dan SKK Migas dengan sepenuh hati.

Kedua, berpikir dan bertindak secara profesional serta loyal kepada pemerintah, pimpinan tertinggi Kementerian ESDM, dan SKK Migas, yang dilandasi nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, dan kebersamaan.

Ketiga, mempunyai dedikasi, integritas, dan komitmen yang tinggi dalam rangka meningkatkan kinerja institusi.

Keempat, wajib mengamankan hak-hak negara dan menghindari perbuatan yang dapat merugikan negara demi kepentingan pribadi dan/atau orang lain.

Kelima, dalam melaksanakan tugas selalu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang diupayakan secara proaktif, cepat, tepat, tuntas, dan selalu dilandasi kerja sama secara koordinatif dengan instansi/unit terkait lainnya.

Keenam, mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kewenangan secara transparan, akuntabel, tepat waktu, serta bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Ketujuh, bersedia memenuhi panggilan tugas di luar jam kerja demi kepentingan institusi.

Kedelapan, secara sukarela bersedia mengundurkan diri dari jabatan tersebut apabila terbukti melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kerugian dan/atau citra buruk bagi negara, pemerintah, serta sektor energi dan sumber daya mineral dan SKK Migas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun