Ricky adalah seorang teknorat yang ahli dalam teknologi motor penggerak listrik. Menempuh pendidikan tinggi teknologinya di Jepang dan juga bekerja di Jepang selama 14 Tahun. Ricky telah menemukan belasan teknologi motor penggerak listrik yang sudah dipatenkan oleh pemerintah Jepang. Pertengahan Tahun 2013, Ricky dan timnya bekerja menyelesaikan beberapa purwarupa mobil listrik yang diberi nama Selo dan Gendhis
Karya Ricky Elson bagi masyarakat NTT adalah membangun pembangkit listrik tenaga angin di
Pulau Sumba sejak tahun 2013. Kini, sudah 25 Rumah tangga keluarga miskin di Dusun Kalihi, Desa Kamanggi, Kecamatan Kahunga Eti, Kabupaten Sumba Timur, mendapat listrik dari Taman Listrik tenaga angin hasil karya Ricky. Inovasi kelistrikan yang dilakukannya ikut serta membangkitkan gairah ekonomi dan kewirausahaan di daerah tersebut.
Mario F. Lawi
Berkat prestasinya di bidang sastra mengantar Mario F. Lawi meraih penghargaan katagori “Literature (Sastra)”.
Pria kelahiran Kupang, 18 Februari 1991 ini merupakan seorang sastrawan dan penulis buku. Saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Kupang.
Mario aktif menulis puisi, cerpen, dan esai yang dipublikasikan pada beberapa surat kabar antara lain: Kompas, Koran Tempo, Sinar Harapan, Serambi Indonesia, Sumut Pos, Bali Post, Pos Kupang, Timor Express, Victory News dan Flores Pos.
Karya buku kumpulan puisi yang sudah diterbitkan adalah Poeta Verba (2011), Malaikat Hujan (2012), Memoria (2013), dan Ekaristi (2014). Selain itu aktif mengikuti beberapa event sastra antara lain: Temu Sastrawan Indonesia IV di Ternate (2011), Pertemuan Penyair Nusantara di Jambi (2012), Makassar International Writers Festival (2013), Temu Sastrawan NTT I (2013), Ubud Writers and Readers Festival (2013), Bienal Sastra Salihara, Jakarta (2013), Temu Sastrawan Mitra Praja Utama VIII, Banten (2013), Makassar International Writers Festival (2014) dan Program Penulisan Esai Majelis Sastra Asia Tenggara (2014).
Penghargaan yang diperoleh antara lain Juara II Lomba Menulis Cerpen antar-SMA se-Kota Kupang, Bhayangkara Book Fair I (2009), Juara I Sayembara Menulis Puisi Nasional oleh Komunitas Rumah Sungai, NTB (2012). Tahun 2013, empat karya sastranya mendapat rekomendasi Majalah Tempo untuk buku kumpulan puisi “Memoria” serta 10 Besar Khatulistiwa Literary Award 2013 untuk kumpulan puisi “Ekaristi”.
Nobel ala NTT
Ketua Panitia NTT Academia Award 2014, Ody Mesakh, SP bersama Sekretaris Nike Frans, S.Gz, dan Dr. Wilson Therik selaku Ketua Seksi Nominasi dan Penjurian, menjelaskan bahwa penghargaan ini merupakan suatu bentuk apresiasi bagi para inovator di NTT, sekaligus menjadikan mereka contoh atau teladan bagi masyarakat.
Penjelasan lebih detail mengenai apa itu NTT Academia Award dapat dilihat di SINI. Untuk memudahkan pembaca, berikut saya kutip sedikit dari penjelasan tersebut.