saat-saat gema takbir berkumandang
sosok tubuh kurus menghela nafas "akhirnya hari yang fitri tiba"
selama ramadhan ia menikmati penganan istimewa
ketika makan sahur bersama yang senasib di tepian jalan raya
karena kemurahan hati mereka yang katanya "sahur on the road"
bagi dirinya berpuasa makan adalah kebiasaan sehari-hari
karena untuk minum air berlimpah di pancuran tepi sungai
dalam kesepian tetap bersyukur dan bersujud di gubuk tuanya
karena busananya tidak cocok bersanding bersama mereka
yang berbondong-bondong melalukan ibadah bersama
Â
saat-saat gema takbir berkumandang
hanya satu yang diharapkannya
sepucuk tanda pengenal diri alias ktp
agar mungkin berguna untuk mendaftar sebagai duafa
untuk menikmati sekedar bantuan sosial yang kini tersedia
tetapi dalam kepapaan ini imannya tetap teguh
dan berbisik lirih selamat idul fitri kepada teman-teman senasib
serta mohon maaf atas kesalahan dan kealpaannya
sebagai manusia,
sebagai manusia yang papa
Â
Â
Â
Â
selamat merayakan Idul Fitri bagi seluruh Kompasianer
mohon maaf lahir dan batin
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H