Sudirman cup tinggal beberapa hari lagi  hampir semua tim  sudah menyampaikan susunan pemainnya. Indonesia yang menempati unggulan ketiga setelah Jepang dan China juga sudah menyampaikannya.
Sebagai kejuaraan  badminton beregu yang paling penting,  unggulan dalam Sudirman Cup  ini didasarkan pada siapa yang terkuat dalam masing masing nomer. Jadi kalau Jepang diunggulkan di tempat pertama karena dia memang kuat di semua nomor. Begitu juga dengan tim China yang diunggulkan di tempat ke dua.
Jepang mengirim 17 pemain dan China 20 pemain bagaimana dengan indonesia ?  Indonesia mengirim 20 pemain  masih ditambah satu orang pemain ganda putri cadangan. Mereka terdiri 3 pemain tunggal putra, 6 pemain ganda putra, 2 tunggal putri,  3 pemain ganda putri plus 1 cadangan, dan 6 pemain ganda campuran.
Dari pemain yang  dikirim itu  bisa terbaca taktik dan strategi Indonesia. Nantinya Indonesia  akan sangat mengandalkan ganda putra, tunggal putra, dan berharap membuat kejutan di ganda campuran. Sementara tunggal putri dan ganda putri sepertinya dilepas begitu saja.
Di tunggal putra yang diturunkan kalau bukan Antony Ginting ya Jonathan Christy, tergantung kesiapan pemain dan lawan yang dihadapi. Pemain  lainnya Shesar Hiren Rustavito hanya sebagai cadangan belaka.
Di  ganda putra bisa banyak alternatif  siapa yang diturunkan tergantung lawannya. Tapi Gideon Markus/Kevin Sanjaya masih diandalkan sekalipun permainannya sangat menurun akhir akhir ini. Sementara untuk  cari amannya M Aksan/Hendra setiawan akan disiapkan untuk mengganti mereka apabila cedera. Dan  pasangan yang lain Fajar Alfian/ M Rian Adrianto diturunkan di partai partai awal.
Ganda putri cuma 3 orang jadi siapapun lawannya yang turun adalah Greysia Polii/Apruani Rahayu. Sementara pemain yang lainnya Ni Ketut Maharani sebagai cadangan. Tanbahan pemaian Tania Octaviani Kusumah tidak jelas untuk apa, mungkin sekedar untuk sparing.
Ganda campuran ada 3 pasang, buat apa ? . Barangkali pelatih mau mengandalkan nama besar Tontowi Ahmad untuk bongkar muat ganda campuran. Faktor kejutan juga menjadi bagian dari strategi, termasuk menurunkan pasangan kombinasi baru. Taruhlah pasangan  Gloria Widjaya/Tantowi Ahmad akan punya efek getar yang tinggi bagi lawannya.
Tapi ini  beresiko karena belun tentu juga nama besar tontowi dipasangkan dengan siapa saja mampu menghadapi pasangan mix double China Huang Yaqiong/Zheng Ziwei atau pasangan kedua mereka Wang Yilyu/Huang Dong Ping,  pasangan Jepang Arisha Higashino/Yuta Watanabe, atau pasangan Thailand Dechapol Puavaranuk Roh/Sapsiree Taerattanachae. Mending jatah ganda campuran dikurangi untuk pasangan ganda putri. Tidak bisa kita hanya mengandalkan 3 orang dalam permainan yang begitu ketat, kalau Greysia Polii cedera baru masalah.
Masalah lain di tunggal putri melawan siapapun jadinya yang harus turun adalah Gregoria Mariska. Fitriani sangat jauh kualitasnya kalau bertanding melawan pemain papan atas atau melawan pemain yang belum pernah dia hadapi. Mending Fitriani gak usah di bawalah, kalaupun harus ada pemain pengganti buat Gregoria Mariska  dicarikan pemain yang lebih muda  punya mental bertanding bagus. Tapi siapa?
Agak susah karena penghuni pelatnas tunggal putri prioritas lainnya Rusely hartawan usianya juga sepantaran dengan Fitriani sekitar 20-21 tahunan dan dia juga tak kunjung berprestasi. Jadi kita lirik pemain lainnya yang masih berstatus debutan dan belum mentok. Mungkin Choirunisa atlet pelatnas non-prioritas, usianya juga 20 tahun jalan tetapi dia  lagi menanjak. Paling tidak dia akan mendapat pengalaman berharga dalam pertandingan beregu.
Selamat bertanding, and Good luck.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H