Menjadi juara dunia itu ternyata tidak mudah,
Manusia terbaik hanya lahir dari ujian terbaik,
Menjadi juara dunia itu ternyata tidak mudah. Perlu ketekunan, keuletan, kemapanan dan penempaan mental secara terus-menerus. Melihat para juara dunia beraksi tentunya sangat menarik untuk dikaji karena mereka telah berhasil melakukan apa yang kebanyakan orang tidak dapat meraihnya. Sangat menyenangkan melihat para juara dunia menaiki podium, mengangkat piala dan kemudian mengekspresikan perasaannya. Mereka seolah ingin mengatakan bahwa perjuangan dan pengorbanan yang mereka lakukan selama ini akhirnya terbayar.
Bagi anda pengila bulu tangkis tentu mengenal Rudi Hartono juara dunia 8 kali All England. Bagi anda penggila moto GP 500 tentu sangat mengenal Valentino Rossi, juara dunia 7 kali di beberapa tim yang berbeda. Bagi anda yang menyukai tenis, disitu ada Roger Federer. Bagi anda yang menyukai Formula 1 disitu ada Michael Schumacher dan bagi penikmat sepak bola, tentunya sangat mengenal tim-tim juara seperti MU, Barcelona, AC Milan, Real Madrid, Bayern Muenchen dan seterusnya. Jika kita amati lebih dalam tentang diri mereka, ada beberapa kesamaan sikap dan pola berpikir yang selalu tertanam pada diri seorang juara.
Begitu pula untuk menjadi juara dunia di ajang World Robotic Olympiad (WRO) yang diadakan setiap tahun. Perlu pola pembinaan yang baik dan seksama untuk dapat menjadi juaranya. Rasanya untuk ajang yang satu ini Indonesia perlu berkaca pada pembinaan yang dilakukan oleh negara tetangga Malaysia. Di Malaysia jauh-jauh hari sebelum WRO dilaksanakan sudah terlebih dahulu membuat kompetisi serupa yang disebut dengan National Robotic Competition (NRC) disetiap zona wilayah sebelum dibawa ke tingkat nasional dan dunia (http://nrc.sasbadi.com/index.php). Nah yang hebatnya lagi program pembinaan disetiap zona tersebut disupport langsung oleh pemerintah melalui Deputy Prime Minister and Minister of Education Malaysia.
Indonesia sudah mulai melakukan hal yang sama namun langsung pada tingkat nasional dengan mengadakan Indonesian Robotic Olympiad (IRO). Hanya pembinaan yang dilakukan belum terstruktur dengan baik, karena masing-masing kelompok melakukan pembinaan sendiri-sendiri dan belum mendapatkan dukungan resmi dan dikelola oleh pemerintah. Sementara ini untuk kegiatan IRO masih dikelola oleh swasta murni yang dalam hal ini dikoordinir oleh Mikrobot Indonesia.
WRO adalah sebuah kegiatan robotik berskala internasional yang mengundang anak-anak umur 7 sampai dengan 19 tahun dari berbagai negara untuk berlomba mengembangkan kreativitas mereka dalam membuat sebuah robot. Robot yang digunakan dalam kompetisi ini adalah berjenis LEGO Mindstorms NXT Education yang dikembangkan oleh Lego Education. Pemilihan single platform yang digunakan diputuskan oleh WRO Advisory Council dengan harapan agar setiap peserta memiliki kesempatan yang sama, kompetisi berjalan dengan fair dan produk yang digunakan dapat diperoleh diseluruh negara. Diajang ini anak-anak dari 35 negara, berlomba mengembangkan kreativitas dan kemampuan pemecahan masalah melalui sebuah kompetisi desain robot. Melalui event ini seluruh peserta tidak hanya memperoleh tambahan peningkatan kemampuan teknis namun juga memiliki peluang untuk belajar tentang perbedaan budaya, pengembangan ide dan bertemu dengan banyak teman baru dari berbagai negara.
Setiap tim yang berlomba terdiri dari maksimal 3 anak. Mereka diundang untuk mengikuti kompetisi ini oleh WRO Council melalui perwakilan negara masing-masing. Setiap tim harus membuat, mendisain dan mengembangkan sebuah model robot berdasarkan aturan yang telah ditentukan sebelum dan beberapa saat sebelum lomba dimulai tentunya melalui bimbingan seorang pelatih. Robot tersebut nantinya akan digunakan untuk berkompetisi pada satu dari tiga katagori yang akan dilombakan. Pemilihan tim yang akan ikut dalam WRO, terlebih dahulu ditentukan melalui tahap seleksi yang diselenggarakan oleh panitia lokal disetiap negara. Untuk regional indonesia dikenal dengan IRO sebagai ajang seleksi awal yang diadakan 2-3 bulan sebelum WRO berlangsung.
WRO pertama kali diadakan tahun 2004 di Singapura. Kemudian berturut-turut ajang ini diadakan dibeberapa negara lain seperti Korea Selatan, Thailand, Taiwan, China, Philipina dan Jepang. Untuk tahun 2011 lalu pertama kalinya WRO diadakan di kawasan jazirah Arab yaitu di kota Abu Dhabi, UAE. Organisasi WRO ini dikendalikan oleh sebuah Advisory Council dan Board of Trustees. Advisory Council akan memilih negara penyelenggara WRO 2 tahun sebelum penyelenggaraan melalui sebuah proses bidding. Indonesia akan memperoleh kesempatan pertama kali menyelenggarakan kompetisi ini pada tahun 2013 setelah Malaysia di tahun 2012.
Kompetisi WRO merupakan kompetisi robotik tingkat dunia. Untuk dapat memenangkan kompetisi ini, khusus untuk katagori reguler terlebih dahulu para peserta harus melalui 3 tahapan babak kualifikasi kemudian babak 16 besar, babak perempat final, babak semi final dan terakhir babak final. Seluruh proses kompetisi akan diselesaikan selama 3 hari. Masing-masing katagori memiliki aturan umum dan aturan spesifik yang harus diikuti. Aturan umum berisi katagori yang akan dilombakan, batasan umur dan segala sesuatu menyangkut pelaksanaan lomba. Aturan spesifik berisi informasi yang pada umumnya dapat berubah-ubah tiap tahunnya. Disamping itu diatur pula tema kompetisi, misi robot dan informasi mengengenai aturan detail lomba. Pembagian grup yang akan diperlobakan terdiri dari Regular category (dibagi lagi menjadi 3 tingkatan yaitu:Elementary, Junior high dan Senior), Open category dan GEN II Football.
Elementary table: Guide Robot
Junior high table: Stair Climbing Robot
Senior high table: Recycling Robot
Bagi kanza dan Thariq, mengikuti kompetisi WRO merupakan suatu pengalaman pertama kali yang sangat berharga. Meskipun pembinaan robotik di sekolah ini baru berjalan 1 tahun itupun masih dalam bentuk ekstra kulikuler dan jumlah perlombaan tingkat nasional yang diikuti baru 3 kali, namun demikian tidak menutup semangat anak-anak untuk maju menimba ilmu robot ke tingkat dunia. Persiapan untuk mengikuti WRO sudah mulai dilakukan dari bulan Agustus 2011 yang meliputi program pelatihan teknis structural building, programming, simulasi lomba dan pembinaan mental. Seluruh pembiayaan tim Brain Machine 400 (nama robot dari tim SD Bhakti Mulia) diperoleh dari sponsor dan para donatur baik dari dalam maupun dari luar sekolah. Dalam hal ini koordinasi antara orang tua sebagai pemrakarsa, pihak sekolah dan FKOM BM dapat terjalin dengan sangat baik saling mendukung guna terlaksananya kegiatan ini.
Tim Brain Machine 400 yang diikuti oleh Kanza dan Thariq pada kompetisi tersebut Alhamdulillah dapat mencapai peringkat 23 dunia dari 53 tim (168 orang dari total 21 negara peserta) yang mengikuti kompetisi di level elementary dengan memperoleh skor 90 (skor maksimal 120). Sebuah pencapaian yang cukup baik untuk meraka yang baru pertama kali tampil diajang WRO. Mereka bertanding di meja 2 bersama Bigbank-Korea Selatan (110), Cesco-Korea Selatan (50), CGPSRT-Taiwan (50), Cedars-Libanon (40) dan Challenge-UAE (0). Untuk meja 2 ini tim BM 400 memperoleh nilai 90 menempati peringkat kedua dari segi skor di bawah Bigbang-Korea Selatan, namun demikian menempati peringkat pertama dari segi kecepatan tempuh robot (35 detik). Untuk level elementary ini keluar sebagai juara dunia adalah robot Uneven Road dari Taiwan, diikuti oleh China dan Tahiland. Dari segi kemampuan teknis pembuatan struktur robot sebenarnya tim BM 400 tidak ketinggalan dengan negara-negara lain yang sudah terlebih dahulu berkecimpung di dunia robot seperti Jepang, Taiwan dan China. Kelemahan yang cukup signifikan terlihat pada tim BM 400 adalah dari stabilitas dan kontinuitas gerakan robot. Bagian inilah yang perlu mendapat perhatian khusus oleh tim untuk mengikuti kompetisi-kompetisi selanjutnya.
(http://wroboto.org/en/wro-2011-live-scoring)
- Persiapan sebelum mengikuti WRO adalah kunci. Para juara memahami betul bahwa persiapan adalah kunci untuk memenangkan sebuah persaingan. Mereka tahu bahwa tanpa ribuan jam yang mereka habiskan untuk berlatih, dan kemudian menjadi satu-satunya pemenang sangatlah tidak mungkin. Untuk itulah mengapa perlu setiap hari menghabiskan waktu berlatih berjam-jam mengembangkan robot guna mengasah secara terus-menerus kemampuan mereka. Tim BM 400 hanya melakukan persiapan selama 2 bulan, karena ide mengikuti WRO baru muncul pada saat mengikuti IRO 2011 bula Agustus di SMESCO.
- Perlu sebuah usaha yang luar biasa untuk menjadi pemenang WRO. Satu detik sebuah usaha akan membuat sebuah perbedaan yang signifikan antara menang dan kalah. Para juara dunia mengetahui betul bahwa satu detik dapat menjadikan mereka seorang juara atau hanya runner up. Untuk menjadi yang terbaik di dunia, mereka selalu melakukan usaha yang luar biasa dalam berlatih, memacu diri sendiri untuk melakukan sebuah usaha lebih dan lebih lagi meskipun mereka telah merasa lelah. Contoh nyata sudah dilakukan Kanza di menit-menit terakhir babak kualifikasi 3, ketika mereka dilanda kebuntuan ide karena perubahan rule yang tidak diantisipasi.
- Memiliki tujuan yang jelas untuk dicapai dalam setiap jengkal pikirannya. Jika seseorang tidak dapat melihatnya, maka dia tidak akan dapat meraihnya. Artinya sesuatu tidak mungkin dapat dicapai jika tidak diketahui kemana dan jalan apa yang harus dilalui untuk menjadi seorang pemenang. Juara dunia tidak mengandalkan kesempatan atau keberuntungan untuk meraih kemenangan. Mereka menjadi juara karena memiliki tujuan yang harus dicapai dalam benaknya. Mereka membuat rencana bagaimana mencapainya dan melakukan rencana tersebut dengan penuh disiplin. Tim BM 400 sudah melakukan proses ini, target tim saat itu adalam minimal masil 16 besar.
- Melakukan segala sesuatu dengan tuntas. Sekali rencana telah dibuat, mereka selalu menyelesaikan semua tugas dengan tuntas. Tidak ada sedikit pun dalam benak mereka untuk menunda sebuah usaha. Mereka akan selalu berkomitmen untuk menyelesaikan seluruh misi hingga tuntas, tidak peduli betapa berat misi tersebut, sehingga tidak perlu diragukan lagi bahwa mereka kelak akan mencapai hasil yang luar biasa.
- Memiliki momentum untuk menjadi juara. Orang-orang yang konsisten mengetahui dengan pasti rahasia momentum. Jika anda mendorong sebuah mobil awalnya pasti terasa berat, tetapi ketika mobil mulai berjalan, makin lama makin ringan untuk didorong. Kita harus tetap konsisten mendorong mobil tersebut, karena sekali kehilangan dorongan sebentar saja, mobil akan melambat dan kita harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk membuat mobil tersebut melaju kembali. Seorang juara dunia dapat mengidentifikasi momentumnya sehingga akhirnya dapat mengalahkan lawan mereka.
- Bermain untuk menang. Para pemenang sejati mempunyai pola pikir bahwa mereka bermain untuk menang. Mereka mengeluarkan segenap kemampuannya. Untuk menjadi yang terbaik, mereka mengetahui bahwa mereka harus mempunyai pola pikir untuk selalu menjadi nomer satu, bukan sekedar berusaha tidak menjadi yang terakhir.
- Ketekunan. Tanpa ketekunan, rasanya mustahil bagi siapapun untuk mencapai puncak, sebab perjalanan menuju puncak tidaklah mudah. Para juara dunia memiliki ketekunan untuk terus melaju tidak peduli seberapa banyak rintangan yang mereka hadapi. Mereka sadar bahwa jalan yang mereka lalui sangat berat, namun mereka tetap bertahan karena mereka memiliki gambaran dengan sangat jelas bahwa jika mereka tidak menyerah, mereka pasti akan mencapai puncak. Hanya tinggal masalah waktu saja. Anak-anak sudah melakukan ini karena sampai menit-menit terakhir mereka masih berlatih dan melakukan perubahan-perubahan terhadap robotnya.
- Memahami kelemahan diri sendiri. Setiap orang pasti memiliki kelemahan, tidak terkecuali para juara dunia. Untuk mengatasi kelemahan itu mereka melakukan hal-hal terbaik untuk menutupi atau meminimalkannya.
- Optimalkan kekuatan yang ada pada diri sendiri. Masing-masing dari kita pasti memiliki kekuatan/ kelebihan tersendiri. Juara dunia adalah orang-orang yang berhasil memaanfatkan dengan optimal kelebihannya dalam permainan mereka. Mereka melatih kelebihan mereka terus-menerus untuk mendapatkan potensi yang maksimal sehingga mereka memiliki keunggulan lebih dibanding lawan-lawannya. Tim BM 400 sudah membagi tugas dalam membangun robotnya dimana Kanza bertugas membangun struktur robot, sedangkan Thariq bertugas melakukan pemrograman robot.
- Kemampuan untuk selalu bangkit kembali bila robot tidak berjalan seperti yang diharapkan. Ketika seorang juara dunia mempunyai kemampuan seperti pegas memantul, maka setiap kali ia jatuh setiap kali itu pula ia akan bangkit kembali, tidak peduli seberapa keras ia terjatuh. Para juara dunia tidak biasa meratapi kesalahannya, mereka mengambil banyak pelajaran dari kesalahannya tersebut dan bekerja lebih keras agar kesalahannya tidak terulang lagi. Anak-anak sudah memiliki semangat untuk bangkit ini. Hal ini terlihat ketika mereka sangat gugup disaat mengetahui bahwa semua yang sudah mereka persiapkan tidak berjalan sebagaimana mestinya di babak kualifikasi 1 dan 2. Namun dengan kegigihan Kanza dan Thariq, pada saat kualifikasi ke 3 mereka melakukan perubahan mendasar baik pada struktur maupun program. Hasilnya mereka dapat memperoleh nilai 90 yang sebelumnya pada babak 1 dan 2 hanya memperoleh nilai 20 dan 30.
- Keberanian untuk selalu melakukan perubahan dalam bermain (thinking out of the box). Untuk memenangkan permainan, juara WRO harus belajar untuk dapat mengatasi rasa takutnya, karena musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri. Juara dunia mengetahui bahwa jika mereka takut akan sesuatu, mereka akan kehilangan permainan dan kesempatan menjadi juara. Anak-anak melakukan perubahan struktur robot yang selama ini tak terpikirkan 1 hari menjelang lomba, ini merupakan sebuah langkah berani.
- Memiliki mentor yang handal dan berpengalaman. Semua juara dunia mempunyai mentor (pemandu/pembimbing) dan mereka rata-rata mengatakan bahwa mereka tidak bisa menjadi juara dunia tanpa mentor yang setia mendampingi mereka memberikan bimbingan-bimbingan. Seorang mentor yang hebat akan membantu anda untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan yang anda miliki serta memberikan dorongan ‘lebih’ ketika dibutuhkan.
- Semangat juang yang tinggi. Juara dunia akan sangat menikmati permainan mereka. Tanpa semangat juang tinggi, sudah pasti akan sulit untuk meraih kesuksesan karena akan mudah menyerah ketika menemui tantangan yang berat. Melakukan sesuatu dengan semangat akan meningkatkan tingkat berhasilan, karena kita akan menikmati setiap detik proses yang dijalani.
- Mau selalu dan terus-menerus belajar. Seseorang tidak akan dapat menjadi juara dunia jika tidak memiliki sikap untuk mau terus menerus belajar. Hal itu berarti seseorang harus selalu terbuka terhadap ide-ide baru dan mau mendengarkan orang lain dengan bijaksana. Para juara dunia mengetahui bahwa untuk menjadi yang terbaik, mereka harus menjaga pikiran mereka tetap terbuka dan menyerap ilmu-ilmu baru diluar mereka.
Sebagai penutup, jika anak-anak anda ingin menuju suatu tempat tertinggi yang belum pernah dicapai sebelumnya yaitu menjadi juara dunia WRO, maka cara yang paling baik dan bijak adalah dengan mengamati, belajar dan bahkan bertanya pada orang-orang yang sudah mencapai prestasi tersebut sebelumnya. Carilah orang-orang terbaik yang bisa dijadikan ’role model’ untuk menjadi juara dunia WRO di Malaysia 2012 nanti.
Sumber: http://www.wro2012.org/index.html
Ujian terbaik hanya bisa dilalui melalui ketekunan, keuletan dan penempaan mental secara kontinu.
Ayo anak-anak Indonesia, jadikanlah kompetisi yang lalu itu sebagai salah satu bentuk pembelajaran. Bersiaplah untuk mengikuti IRO dan WRO 2012 mendatang.
Beberapa jenis Lego Expert yang turut dipamerkan dalam kompetisi tersebut:
World record Rubics Solver
Lego Baloon
eddiwahyudi@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H