Banyak teman yang saya ajak untuk mulai bersepeda ke kantor mengatakan bahwa mereka belum cukup kuat atau trauma karena pernah merasakan kelelahan yang sangat ketika mencoba untuk bersepeda ke kantor.
Berdasar pengalaman yang saya rasakan, memang pada mulanya saya mempunyai perasaan yang sama, tetapi setelah menjalani hampir setahun maka saya sudah dapat menyimpulkan bahwa sebenarnya bersepeda jarak jauh itu mudah, tidak perlu fisik seperti olahragawan maupun persiapan yang serba wah.
Saya sudah buktikan ketika tempohari saya sempat berhenti bersepeda selama 2 bulan karena cuti dan sakit, saya bisa memulai lagi kegiatan bersepeda rutin ke kantor lagi tampa perlu latihan perlahan-lahan. Dan sekarang dibulan puasa saya juga bersepeda tampa perlu terlihat seperti orang yang mau mati lemas.
Makanya saya tergerak untuk menulis sedikit masukan, semoga bisa menjadi acuan bagi kawan-kawan yang ingin bersepeda secara rutin ke kantor ataupun ke tempat lainnya.
Basic Theory
Bagi yang tidak suka bertheory, bisa melewati topic ini dan melanjutkan ke topic berikutnya, tetapi bagi yang ingin mengerti latar belakang dari penjelasan yang saya akan paparkan, mudah-mudahan ini bisa memberi tambahan pengetahuan sehingga penjelasan saya bisa di nalarkan.
Berhubung basic saya adalah design engineer, maka saya akan kaitkan paparan saya dengan theory mekanikal yang saya terima di bangku sekolah.
Sepeda sebenarnya sama saja dengan motor ataupun mobil, cuma satunya digerakkan oleh mesin sementara yang satunya asli digerakkan oleh tubuh manusia. Dimana prinsip utamanya adalah merubah putaran menjadi gerak maju (maupun mundur di mobil)
Bagi peralatan yang merubah putaran menjadi gerak, ada dua hal pokok yang selalu diperhatikan yakni torque dan RPM (Rev per Minutes).Secara mudahnya, torque adalah kekuatan ayunan sedangkan RPM adalah kecepatan putaran dalam per menit.
Bagi yang biasa mengemudikan kendaraan, mungkin pernah merasakan pada waktu mendaki karena lupa memindahkan gear (persnelling) ke yang lebih rendah, maka tiba-tiba terasa mobil tersendat. Pada saat itu sebenarnya torque dari mesin sudah tidak kuat lagi sehingga menyebabkan mesin tersendat.
Sama dengan di sepeda apabila anda lupa memindahkan gear ke rendah pada saat mendaki, maka akan terasa kaki tidak kuat lagi untuk mengayuh dari sepeda, maka apabila tidak sempat pindah gear lagi atau gearnya sudah yang paling rendah maka terpaksa kita turun menuntun sepeda.