Mohon tunggu...
Eddi Kurnianto
Eddi Kurnianto Mohon Tunggu... Jurnalis - orang kecil dengan mimpi besar.

orang kecil dengan mimpi besar.

Selanjutnya

Tutup

Film

Resensi Film: Innocent Moves/Searching For Bobby Fischer

24 Maret 2021   16:06 Diperbarui: 24 Maret 2021   22:19 2037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanannya sebagai pecatur tak selalu mulus. Ia sempat kehilangan minat pada catur dan merasa tertekan karena harus terus memikirkan catur, padahal sebagai anak-anak ia masih senang bermain.

Film Innocent Moves ini menjadi menarik ketika penulis naskahnya berusaha menceritakan berbagai benturan yang dialami pecatur cilik. Beratnya beban untuk terus dituntut menjadi juara, dan bagaimana perbedaan pola berpikir pecatur pelajar (yang belajar teori, strategi dan peraturan dengan ketat) dengan pecatur alami yang mengandalkan bakat dan intuisi.
Muncul juga konflik internal, bagaimana keinginan selalu menang bisa mengalahkan kegembiraan dan kecintaan bermain catur.

Sang Ayah, Fred Whaitzkin, memutuskan membiarkan anaknya berkembang seperti anak lain. Ia mengajaknya memancing, menonton baseball dan melakukan kegiatan selain catur untuk menjaga kecintaan Joshua pada catur. Sebuah film yang menarik bagi keluarga.

Dalam skala 1-10, film ini akan saya kategorikan sebagai film keluarga dengan nilai 7. cukup menarik, a[palagi jika anda adalah penggemar catur.

Joshua Whaitzkin di dunia nyata mengalami pergolakan hidup mirip kisah di film itu. Kejeniusannya sudah dibuktikan melalui berbagai kejuaraan. Usia 10 tahun mengalahkan Edward Frumpkin, seorang master nasional, usia 11 tahun menjadi satu dari dua orang yang berhasil menahan draw Juara Dunia, Gary Kasparov (anak lain yang berhasil menahan draw adalah seorang anak jenius lain, K.K Karanja) dalam pertandingan eksebisi. 15 Tahun meraih gelar master dan 16 tahun sudah mencapai Master Internasional FIDE.

Walaupun sukses, ternyata Joshua memutuskan mundur perlahan dari catur. Pertandingan resminya terakhir adalah tahun 2000. Setelah itu ia malah aktif di dunia yang lain sama sekali, beladiri. Joshua muda aktif mempelajari Aikido, dan beberapa kali menjadi juara nasional dalam olahraga Taiji Push Hand, bahkan di tahun 2004 ia menjadi juara dunia. Joshua Whaitzkin juga pemegang sabuk hitam Brazilian JiuJitsu, dan mendirikan sekolah BJJ The Marcelo Garcia Academy, di New York.

Walau meninggalkan dunia catur kompetitif, Joshua tetap mengikuti dunia catur, terbukti ia menulis beberapa buku berbasis catur, yaitu;
Attacking Chess: Aggressive Strategies, Inside Moves from the U.S. Junior Chess Champion (1995) dan The Art of Learning: An Inner Journey to Optimal Performance (2008). Buku kedua adalah autobiografi yang membahas proses pembelajaran dan psikologi performa, diambil dari pengalamannya sebagai master catur dan ahli beladiri.

Buat saya sebagai pengamat film, nilainya 7/10  

tapi bagi penghobi catur, film ini lebih berharga karena memberikan pemahaman lebih pada hal-hal di balik permainan catur.


Maret 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun