"Pak." Seseorang menyapa dari balik kaca Avanza plat merah.
Yang disapa, Kutar, tertegun. Lupa-lupa ingat siapa yang menyapa (Kok menyapa 'basa'nya? Menegur kek?!).
Yang menyapa menurunkan kaca Avanzanya. "Lupa Bapak, ya?" katanya lagi.
"Iya. Lupa-lupa ingat."
Ia menyebut nama. "Dulu washing di kantor Bapak ini. Ayo, Pak, ambo jalan dulu."
"Ya... ya." Kutar baru ingat. Ya, dulu ia di sini. Kabarnya keluar karena... ah, entahlah. Sekarang keren dia, sudah berbaju a es en. Cuma tadi waktu menyebut kantor bapak yang megah ini kok r-a-s-a-nya jadi gimanaaa gitu. Seperti ada sesuatu yang tak lepas.Â
Itulah persoalannya, tulis Malcolm Gladwell dalam sebuah bukunya, dalam dunia di mana banyak sekali ketidakpastian mengenai mengapa hal-hal terjadi sebagaimana adanya: tak bisa diketahui apakah satu hari nasibmu bakal berubah....@eds
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H