Mohon tunggu...
Eddie MNS Soemanto
Eddie MNS Soemanto Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Humor

Buku puisinya Konfigurasi Angin (1997) & Kekasih Hujan (2014). Saat ini bekerja di sebuah perusahaan otomotif.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gigih

23 Oktober 2015   22:25 Diperbarui: 23 Oktober 2015   22:25 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang ini ngotot minta kepeng ("atau dalam bentuk baranglah, Pak," katanya), mungkin yang dia maksud gratifikasi, atas rencana pengadaan pembelian kendaraan di kantornya. 

 

Orangnya ganteng, tapi saya pikir, di kepalanya yang dipikirkannya pasti kepeng saja. Setiap pekerjaan yang dilakukannya, "saya harus dapat cipratan untuk kantong saya."

 

Sudah jelas-jelas ruangan itu no smoking, masih ngotot merokok. "Ruangan asap di sebelah sana," kata saya. "Lebih enak di sini," jawabnya. Jelas, orang jenis seperti ini tak akan pernah memikirkan orang lain.

 

Soal kepeng dan atau gratifikasi yang diminta, pasti, juga tak memikirkan saya. Padahal jelas-jelas itu dilarang.

 

Dan suara azan Ashar berkumandang, tak mengendorkan dia menggedor saya. "Permisi Tuan, suara azan memanggil saya." Maka kutinggalkan ia sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun