Mohon tunggu...
Eddie MNS Soemanto
Eddie MNS Soemanto Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Humor

Buku puisinya Konfigurasi Angin (1997) & Kekasih Hujan (2014). Saat ini bekerja di sebuah perusahaan otomotif.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Racun

18 Desember 2012   18:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:24 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tung Desem Waringin (TDW) berapi-api menjadi trainer. Acara beliau di sebuah stasiun televisi milik pemerintah begitu sangat enerjik. Sejujurnya, itu buat siapa? Belum lagi Mario Teguh di sebuah televisi swasta. James Gwee dan atau  Andre Wongso tiap pagi di sebuah stasiun radio swasta Jakarta, dan banyak lagi para motivator, inspirator, coach, atau apalah namanya, meledak-ledak, dan 'membius' dalam sesi training atau acaranya.

Untuk siapa? Pasti buat kita! Baik sebagai pribadi ataupun karyawan. Atasan? Hahaha....

Yang menarik dan menjadi pertanyaan, kenapa 'training-training' dan acara-acara yang diadakan oleh para motivator / inspirator tersebut di atas, sepertinya hanya ditujukan buat para karyawan bawah(an). Seolah-olah yang masih perlu dibina, diajar, dimanusiakan itu adalah orang-orang yang bekerja dengan status karyawan biasa. Tragisnya, di setiap seminar-seminar itu jika ada pertanyaan, bagaimana cara menghadapi atasan / pimpinan yang otoriter, orang-orang bawahan tadi hanya diminta untuk bersabar dan diharapkan untuk bekerja lebih keras lagi sehingga atasan akan senang.

Ingat-ingat deh kalau ada pembaca yang suka ngikutin atau suka dengerin radio dan menonton televisi acara-acara pencerahan tersebut di atas, pas ada sesi tanya jawab, pasti ada saja pertanyaan soal menghadapi pimpinan (yang suka otoriter), jawaban mereka hampir selalu seragam. Sabar. Bekerja lebih keras. Pandai-pandailah mengambil hati si bos. Dan lain sebagainya  yang antara pertanyaan dan jawaban tak nyambung sedikit pun.

Kenapa atasan suka begitu? Pernahkah pembaca mencari tahu kenapa atasan suka marah-marah? Menurut saya, ini menurut saya ya? Bahwa mereka-mereka tersebut sebetulnya 'kesepian' dalam keramaian. Lebih banyak tertutup dari pada terbuka. Merasa sudah bekerja sangat keras, tetapi bawahan tidak ada yang menggubris. Setahu saya,  Tommy Siawira  suka bilang, bahwa bos-bos  yang seperti ini adalah racun.

Hebatnya, racun ini begitu sangat berkuasa. Dan mereka ada di sekitar kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun