Mohon tunggu...
Eddie MNS Soemanto
Eddie MNS Soemanto Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Humor

Buku puisinya Konfigurasi Angin (1997) & Kekasih Hujan (2014). Saat ini bekerja di sebuah perusahaan otomotif.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ngintip

30 Juli 2010   16:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:26 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RUPANYA pekerjaan yang satu ini bukan hanya milik para kawula muda saja. Iseng memang. Bisa bikin dag dig dug. Adrenalin seperti terbakar. Sontak napas tersengal-sengal. Tetapi kalau sudah keterusan bisa-bisa malah menjadi penyakit. Seperti apa yang sering dilakukan Boneh. Umurnya tak lagi muda. Mestinya ia sudah mempersiapkan hari-hari tuanya untuk menambah bobot amal salehnya, e, ini malah suka keluyuran, mengendap-endap di jendela rumah penduduk di tengah malam. Tak sekali dua ia tertangkap petugas ronda karena keisengannya itu. Dan sudah berulang kali pula ia dinasehati oleh perangkat RT untuk tidak mengulang lagi kelakuannya itu, namun ya itu, Boneh tetap saja mengulang, mengulang, dan mengulang.

Mengintip atau mengintai, mungkin bagi sebagian orang adalah pekerjaan yang konyol. Tetapi pernah dari 10 orang teman saya mintai pendapat, hampir semuanya pernah melakukan waktu mudanya (mungkin maksudnya waktu jaman-jaman sekolah). Malah ada, kata teman tadi, ketahuan mengintip orang lagi mandi, malah dipersilahkan masuk sekalian. ‘Si korban’ bukannya marah, malah senang dipelototin diam-diam. “Sudah sini ngapain di luar sana, temenin aku mandi di dalam.” Hahaha, teman tadi bukannya senang, tapi malah ngacir ketakutan. “Gila tu perempuan,” katanya.

Gila? Emang edan juga ini teman. Dia yang gila malah ngatain orang gila. Cerita teman yang satu ini lebih gila lagi. Dia pernah ketahuan ngintip, lari tunggang-langgang seperti dikejar setan. Tetapi setelah jauh dengan napas tersengal-sengal, dia baru menyadari, kalau posisi kos-kosan tempat dia mengintip, kalaupun mahasiswi yang diintipnya mengejar, si mahasiswi akan berputar jalan untuk sampai ke tempatnya. Sebab ternyata, posisi kamar mandi kos-kosan itu, dempet dengan pagar rumah temannya yang tinggi. Terkecoh juga ini teman. Tapi itulah ganjaran bagi pekerjaan iseng yang nota bene melakukan pelecehan terhadap perempuan.

Tetapi ngomong-ngomong mengintip, tahu tidak apa yang pertama kali dilihat sewaktu mengintip? Ada yang menjawab atas. Ada yang menjawab bawah. Ada yang menjawab depan. Ada yang menjawab belakang. Hehehe, salah semua jawaban itu. Adakah pembaca budiman yang tahu? Yup, benar, tentu yang pertama kali dilihat adalah lobang intipnya.@29VII10

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun