“Kasihannya kenapa baru belakangan dia menyesal?”
“O, ia tidak menyesal, malah katanya ia ikhlas uangnya habis ‘percuma’ untuk itu.”
“Ah itu kan kata mulutnya. Kata hatinya apa pernah kau tahu? Harusnya dari awal, ia kan mesti menyelidiki kredibilitas, baik dirinya maupun partai barunya itu.”
“Ya itulah hebatnya.”
"Kok hebat?"
"Iya ya, kok hebat???"@
* Cerita ini pernah dimuat di www.narasied.com dengan judul yang sama. Cuma karena asyik aja saya ingin membagikannya lagi di kompasiana.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI