Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kepergianmu Bukan Lagi Sebuah Makna dari Kata Kehilangan

25 Februari 2020   16:54 Diperbarui: 25 Februari 2020   17:02 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lentik jari jemarimu menorehkan makna dari sebuah kata kehidupan. Dimana terangkai rasa dalam sebuah kalimat penuh warna. Bukan hanya bagi jiwa jiwa yang patah. Namun bagi semua kepedihan pun keceriaan di dunia.

Napasmu bagaikan pecut yang menghentakkan alam sadar. Memberi gambaran semangat kehidupan. Bahkan terjatuh adalah caramu untuk bangkit dan bertahan. Membaur dalam hiruk pikuk roda dunia. Bukan sembunyi dibalik keterasingan.

Kepergianmu bukan lagi sebuah makna dari kata kehilangan. Namun sekilas kenang tuk melenyapkan kepiluan. Melepas takdir dalam ruang keikhlasan. Menimbun keletihan. Demi keridhoan Tuhan untuk meletakkanmu dalam keabadian.

Dalam kenang masa silam. Diantara pergolakan waktu mendatang. Lewat aksara penuh doa. Atas nama Tuhan. Kulepas kau dengan senyuman kebahagiaan. Sebab rajutan aksaramu terpatri abadi dalam dinding bisu kehidupan.


Benuo Taka, 25 Februari 2020.

Teruntuk Erin, selamat jalan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun