Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebab Dendam Itu Belum Luntur Sempurna

19 Februari 2020   20:05 Diperbarui: 19 Februari 2020   19:58 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan kau usik lumpur dan batu kerikil di dasar hatinya. Biarkan semua damai pada peraduannya. Tenang dalam damai jiwanya.

Tapi jika kau usik kenyamanannya, kau kan terima senyum bengis menantang amarahmu. Atau tangis benci menenggelamkan harapmu.

Kau tahu mengapa?

Sebab dendam itu belum luntur sempurna. Masih berhibernasi dalam hatinya. Dan kau lah penulis kisah kelam itu dalam kenangannya. 

Jadi, mengertilah! Atau kau kan menyesal kehilangan kasihnya.


Benuo Taka, 17 Februari 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun