Jangan kau usik lumpur dan batu kerikil di dasar hatinya. Biarkan semua damai pada peraduannya. Tenang dalam damai jiwanya.
Tapi jika kau usik kenyamanannya, kau kan terima senyum bengis menantang amarahmu. Atau tangis benci menenggelamkan harapmu.
Kau tahu mengapa?
Sebab dendam itu belum luntur sempurna. Masih berhibernasi dalam hatinya. Dan kau lah penulis kisah kelam itu dalam kenangannya.Â
Jadi, mengertilah! Atau kau kan menyesal kehilangan kasihnya.
Benuo Taka, 17 Februari 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!