Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Malam Jumat (23)

14 Februari 2020   22:30 Diperbarui: 14 Februari 2020   22:44 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalau masalah kotor, nanti bisa aku cuci sampai bersih. Atau, kubuang saja celana ini. Biar kamu nggak curiga terus."

Sengaja kupandangi wajah Wati dengan tampang serius. Biar bicaraku lebih menyakinkan. Sehingga Wati tak lagi curiga padaku.

"Tapi...."

"Tapi apa?" Kupotong kalimatnya. Aku tak mau masalah celana kotor ini semakin panjang. Aku takut menyerah karena tak kuat berbohong lagi.

"Nggak. Sholat dulu gih. Udah mau pagi." Akhirnya Wati mengalihkan pembicaraan.

Ada penyesalan menggantung dalam rongga dadaku. Melihat wajah manis Wati berubah kusut. Tapi aku lakukan ini demi Wati juga. Karena aku sayang dia. Dan demi keamanan dan kenyamanan warga kampung ini juga. Oleh karena itu, aku tak mau lagi melihat wajah kusut Wati berikutnya jika dia tahu aku memang benar benar sudah masuk ke hutan itu malam Jumat tadi.

Benuo Taka, 14 Februari 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun