Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Sketsa Rinduku

7 Februari 2020   11:59 Diperbarui: 7 Februari 2020   12:14 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rinduku seperti lapis legit. Berlapis lapis. Semakin lama semakin manis mengigit. Meski setiap lembarannya selalu berubah warna. Namun indahnya setara dengan rasanya. Begitu seterusnya hingga habis dalam beberapa kali kunyahan.

Jangan kau tanya bagaimana caraku menikmatinya. Dan jangan pula kau tanya bagaimana rasanya. Agar dapat kau rasakan rindu dengan cara berbeda. Sebab semua hal di dunia tak mesti sama. Hingga Tuhan anugerahkan temu pada keduanya.

Adakah kau rasakan rindu itu?

Benuo Taka, 6 Pebruari 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun