Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Impian yang Menuntunmu Menuju KasihNya

4 Februari 2020   13:02 Diperbarui: 4 Februari 2020   13:19 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kau minta sepertiga hartaku, aku akan menyodorkan semuanya dengan ringan padamu. Demi selukis aura indah di sekujur tubuhmu. Berpendar bak bulan purnama bertabur bintang.

Jika kau meminta seratus persen cintaku, akan kuberikan seutuhnya padamu. Bahkan lebih dari yang kamu mau. Demi segenggam mimpi anak manusia di kebahagiaan kini dan nanti. Mengisi dan memberi sesuatu yang berarti. Bersamamu.

Tapi jika kau minta impianku, sebutir biji bayam pun tak akan kuberikan untukmu. Meskipun kau rela merayuku. Meski tangismu merengek padaku. Maaf, aku tak mau. Sebab impian nyawa hidupku. Energi yang menyalakan api tujuanku.

Aku bukanlah seperti daun kering yang terlalu ringan untuk berenang meski di perairan tenang. Atau bukan pula serupa pasir yang mudah diterbangkan angin lalu memenuhi umpatan kekesalan di jalan jalan kerontang.

Aku adalah aku. Begitu pula kamu.

Seberat apapun beban yang kau terima, mintalah pundak yang kokoh untuk menjunjungnya. Tapi jangan rapuhkan harap selama titah Tuhan berjalan padamu. aku tak mengerti mengapa Tuhan memilihmu. Tapi aku yakin, hidupmu sekarang karena impianmu juga.

Jika kau ingin meminta seluruh doa malamku, akan kupanjatkan doa tertulus untukmu. Doa terkusyuk diwaktu rona bulan mulai berpendar. Dan nyanyian jangkrik memecah kesunyian malam. Demi kamu. Demi impian yang menuntunmu menuju kasihNya.


Benuo Taka, 3 Pebruari 2020


Teruntuk Mawar, tetap tegar. Tuhan memilihmu untuk menjadi lebih baik lagi. Bangunlah terus mimpimu. Kelak satu persatu akan kau raih. Bersabarlah!

Happy Birth Day WS. Wish you all the best.
Traktir kita dong🤭🤭🤭

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun