Jika kau minta sepertiga hartaku, aku akan menyodorkan semuanya dengan ringan padamu. Demi selukis aura indah di sekujur tubuhmu. Berpendar bak bulan purnama bertabur bintang.
Jika kau meminta seratus persen cintaku, akan kuberikan seutuhnya padamu. Bahkan lebih dari yang kamu mau. Demi segenggam mimpi anak manusia di kebahagiaan kini dan nanti. Mengisi dan memberi sesuatu yang berarti. Bersamamu.
Tapi jika kau minta impianku, sebutir biji bayam pun tak akan kuberikan untukmu. Meskipun kau rela merayuku. Meski tangismu merengek padaku. Maaf, aku tak mau. Sebab impian nyawa hidupku. Energi yang menyalakan api tujuanku.
Aku bukanlah seperti daun kering yang terlalu ringan untuk berenang meski di perairan tenang. Atau bukan pula serupa pasir yang mudah diterbangkan angin lalu memenuhi umpatan kekesalan di jalan jalan kerontang.
Aku adalah aku. Begitu pula kamu.
Seberat apapun beban yang kau terima, mintalah pundak yang kokoh untuk menjunjungnya. Tapi jangan rapuhkan harap selama titah Tuhan berjalan padamu. aku tak mengerti mengapa Tuhan memilihmu. Tapi aku yakin, hidupmu sekarang karena impianmu juga.
Jika kau ingin meminta seluruh doa malamku, akan kupanjatkan doa tertulus untukmu. Doa terkusyuk diwaktu rona bulan mulai berpendar. Dan nyanyian jangkrik memecah kesunyian malam. Demi kamu. Demi impian yang menuntunmu menuju kasihNya.
Benuo Taka, 3 Pebruari 2020
Teruntuk Mawar, tetap tegar. Tuhan memilihmu untuk menjadi lebih baik lagi. Bangunlah terus mimpimu. Kelak satu persatu akan kau raih. Bersabarlah!
Happy Birth Day WS. Wish you all the best.
Traktir kita dongðŸ¤ðŸ¤ðŸ¤
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H