Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Buku Literasi Bukan Harga Mati

21 Januari 2020   22:36 Diperbarui: 22 Januari 2020   09:40 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: siswa menyimak temannya membacakan sebuah dongeng dalam kegiatan bakti sosial di pantai

Bahkan sekarang ada pula bioskop bisik untuk memfasilitasi tuna netra menonton film film bioskop selayaknya manusia normal. Dimana setiap tuna netra didampingi relawan sebagai pembisik. Pembisik inilah nantinya yang akan menggambarkan detail adegan film tanpa dialog ke telinga tuna netra. Kegiatan mendengarkan ini juga bisa kita sebut literasi.

Jadi, buku bukanlah satu satunya sumber literasi. Masih banyak lagi sumber literasi yang lain yang dapat dieksplor kegunaannya. Misalnya, melihat tayangan pendidikan di televisi, mendengarkan ceramah dari radio, mencari informasi lewat internet, memposting karya lewat media cetak ataupun sosial, mendengarkan dongeng, menonton drama kolosal dan lain sebagainya. Bahkan lingkungan kita pun dapat menjadi sumber literasi bagi kita semua.

Bagaimana tindakan nyata sekolah saya dalam menjalankan program literasi?

Untuk pengembangan program ini, sekolah tempat saya mengabdi menyediakan lahan kosong di beberapa sudut untuk tempat sarana dan prasarananya. Di sudut ruang kelas  yang biasa kami sebut pojok literasi atau di area umum, gazebo, di bawah pohon rindang atau pun dinding bangunan serta ruang pertemuan, semua dimanfaatkan.

Dokpri: literasi di luar kelas
Dokpri: literasi di luar kelas
Dokpri: Pojok Baca
Dokpri: Pojok Baca
Dokpri: Pojok literasi kelas
Dokpri: Pojok literasi kelas
Tersedianya buku buku bacaan baik fiksi maupun non fiksi diluar buku mata pelajaran merupakan program sekolah bekerja sama dengan orang tua siswa dan komite sekolah.

Dokpri: siswa membaca buku buku koleksi literasi
Dokpri: siswa membaca buku buku koleksi literasi
Kegiatan outdoor learning sebulan sekali juga dicanangkan sebagai refreshing dan ajang interaksi dengan dunia di luar sekolah. Kegiatan ini dapat berupa bakti sosial atau pun jalan santai. Karena belajar tak hanya dari buku, alam pun memberikan banyak pembelajaran di dalamnya. Terutama pembelajaran hidup. Dan ini bagian dari kegiatan literasi pula. Dimana setiap siswa dapat melihat, menyimak, membaca, mendengarkan apa yang terjadi di sekitarnya.

Dokpri: siswa menyimak temannya membacakan sebuah dongeng dalam kegiatan bakti sosial di pantai
Dokpri: siswa menyimak temannya membacakan sebuah dongeng dalam kegiatan bakti sosial di pantai
Semua yang mereka saksikan dapat mereka tulis dengan bahasa mereka sendiri dalam buku tagihan literasi setiap siswa. 

Sekolah juga mengadakan nonton bareng film film pendek yang bertema pendidikan serta lomba resensi film dan buku dalam rangka melatih keterampilan literasi siswa. 

Hal ini untuk melatih siswa tanggap terhadap apa yang dialaminya. Serta melatih kemampuan siswa untuk berpikir, mengidentifikasi, menyimpulkan suatu peristiwa yang di dengar dan disaksikannya sendiri lalu menuliskannya dengan kata kata mereka sendiri.

Hasil akhirnya adalah penghargaan bagi setiap siswa.  Setiap karya siswa akan dipilih dan dipilah. Karya terbaik akan ditempel pada mading kelas atau pun mading sekolah. Namun literasi tak cukup hanya sampai di sini saja. Literasi akan lebih berkembang lagi dengan adanya pembinaan. Sekolah saya, melalui kegiatan ekstrakurikuler pun melakukan pembinaan di bidang literasi ini seperti ekskul cerpen dan English club yang akhirnya memberikan pengalaman terbaik dan membawa prestasi bagi siswa.

Dokpri: mading kelas
Dokpri: mading kelas
Semoga hal kecil yang sekolah kami terapkan ini dapat memberikan perubahan besar dalam dunia literasi Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun