"Ha... ha... ha.... Dasar pengecut. Gitu aja kok takut." Momo mentertawakan Lilo yang tak mau beranjak dari dahan pohon.
"Aku ikut. Tapi kamu jalan duluan, ya. Kan kamu tahu letak perangkapnya. Biar kita aman." Tomi mendorong Momo agar berjalan di depannya.
"Yang lainnya gimana? Mau ikut aku, nggak?"
"Nggak, kami di sini aja." Sekelompok monyet kecil menjawab bersamaan.
Momo dan Tomi pun berlari ke kebun Pak Gino. Misi mereka untuk mengambil jagung Pak Gino yang sebentar lagi di panen. Tidak perlu banyak, tetapi cukup untuk mengisi perut lapar saja.
"Tom, lihat! Di sini ada banyak kacang." Momo berteriak sambil menunjuk sebuah wadah yang terbuat dari tanah liat terikat di batang pohon tak jauh dari pondok Pak Gino.
"Mana?" Tomi berjalan mendekati Momo.
"Ini." Momo memasukkan tangannya ke kendi dengan riang.
Momo suka sekali dengan kacang tanah. Dibandingkan janggung, kacang tanah adalah makanan favoritnya. Jika di suruh memilih, Momo lebih memilih kacang tanah untuk diambil dan dibawanya pulang.
"Aku akan ambil kacang ini sebanyak banyaknya." Kepala Momo menengok ke kanan dan ke kiri melihat keadaan di sekitarnya.
Karena serakah, Momo meraup butiran kacang itu sebanyak banyaknya. Ia tak mau melepaskan sebutir kacang pun dari genggamannya. Hati kecilnya yang sombong sudah berniat untuk memamerkan hasil buruannya yang melimpah pada teman temannya.