Bulir hujan menyapa pagi. Menyelimuti kehangatan yang hampir membeku. Bayangan lilin sisa perayaan mati silih berganti. Bersama sapaan Kokok ayam Bestari.
Jalan jalan tanah basah tergenang. Menyisakan gigil malam tadi. Dimana sosok lemah terbangun meniti hari. Berbekal air putih dan sepotong roti. Meretas dingin.
Tak ada pohon berhiaskan bintang. Tak ada benderang lentera warna warni. Tak ada kado kado terbungkus rapi. Malam tadi terlalu banyak jiwa jiwa mati.
Lonceng telah berbunyi. Alunan nada suci telah dikumandangkan. Wajah lelah menatap lewat bilik sunyi. Hanya merayakan tanpa dapat menikmati.
Salam hangat salam literasi😊🙏
Love and peace😁✌️
EcyEcy; Benuo Taka, 25 Desember 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H