Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Merayakan Tanpa Menikmati

26 Desember 2019   06:13 Diperbarui: 26 Desember 2019   06:33 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulir hujan menyapa pagi. Menyelimuti kehangatan yang hampir membeku. Bayangan lilin sisa perayaan mati silih berganti. Bersama sapaan Kokok ayam Bestari.

Jalan jalan tanah basah tergenang. Menyisakan gigil malam tadi. Dimana sosok lemah terbangun meniti hari. Berbekal air putih dan sepotong roti. Meretas dingin.

Tak ada pohon berhiaskan bintang. Tak ada benderang lentera warna warni. Tak ada kado kado terbungkus rapi. Malam tadi terlalu banyak jiwa jiwa mati.

Lonceng telah berbunyi. Alunan nada suci telah dikumandangkan. Wajah lelah menatap lewat bilik sunyi. Hanya merayakan tanpa dapat menikmati.

Salam hangat salam literasi😊🙏
Love and peace😁✌️
EcyEcy; Benuo Taka, 25 Desember 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun