Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kemelut Hati Si Jin Biru

4 Desember 2019   22:15 Diperbarui: 5 Desember 2019   05:47 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jin, aku mau mengajukan permintaan ketiga."

"Apa permintaan ketiga, Tuan?" jin bertanya sambil menahan kemelut di dadanya. Wajahnya tak mampu menatap mata harap tuannya.

"Aku ingin rinduku yang membiru ini melebur dalam setiap pinta dan temu dengan mu."

Yaaa ilehhhh.... Tuan ganteng begitu romantis kali ini. Tapi kalimat inilah yang akhirnya membuat senyum lebar selebar lebarnya di wajah Jin Biru.

"Permintaan ketiga tuan saya kabulkan. Orait oke oke, aye tak pelit juga tidak bokek. Bummmmm." Jin biru memutar kedua tangan birunya ke tuan ganteng berbaju biru lalu ke dirinya sendiri yang berwarna biru.

Asap biru mengepul diantara mereka. Beberapa saat kemudian udara dalam bentuk koloid itu perlahan menghilang. Tak ada yang berubah dari keduanya. Bahkan Jin tetaplah seorang Jin Biru dan tuan ganteng tetaplah Tuan berbaju biru. Jin pun memandang senang ke arah tuan ganteng.

"Sebagai balas budiku, kuberi kau tiga pilihan biru. Boleh apa saja. Yang penting biru. Agar aku tak kehilangan jati diriku yang membiru."

Ohhh ternyatan permintaan ketiga tuan ganteng menyebabkan semua kejadian terulang kembali seperti dulu. Begitu seterusnya hingga seisi bumi terisi rumah biru, perempuan berjilbab biru dannrindu yang membiru. Mungkin sebab inilah, maka bumi terlihat biru dari luar angkasa.

Salam hangat salam literasi😊🙏
Love and peace😁✌️
EcyEcy; Benuo Taka, 4 Desember 2019.

Maaf Pak Zaldy, kata "Orait" kupinjam di sini ya😊🙏🙏🙏

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun