Berisik! Amarah terpercik. Anak Adam bertingkah seolah tak ada surga dan neraka di kemudian.
Hai, Nak! Apa yang kamu lakukan? Tak cukupkah kau buat telinga kami berdengung dengan lisanmu? Tak puaskah kau buat mata ini menitikkan bulir beningnya sebab perbuatanmu? Tak senangkah kau melukiskan rona bahagia di atas bibir bibir lelah ini? Yang selalu mengingatkanmu. Yang selalu menasehatimu. Yang selalu mendoakanmu.
Kaki ke kepala. Kepala di kaki. Rela aku lakukan demi kau berilmu. Menggurat lembar putihmu dengan pelangi. Mengisi ruang kosong mu dengan tradisi. Biar kelak hidupmu berbudi.
Marahlah jika kau mau. Berteriak lah jika kau tak terima. Tapi aku tetap melakukan itu. Sekeras batu pun akan kuhancurkan keburukan itu. Kau tau mengapa?
Sebab aku gurumu.
Salam hangat salam literasi😊🙏
Love and peace😁✌️
EcyEcy; Benuo Taka, 27 Nopember 2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H