Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebentuk Kisah, Berubah atau Binasa

26 Maret 2019   21:34 Diperbarui: 26 Maret 2019   21:40 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Telur-telur ulat menggeliat. Beranjak menjauh dari senja. Rehat sejenak dalam kantung-kantung sutra. Hingga keajaiban waktu mengubahnya.

Merekah, membuncah riang. Keluar dari persembunyian, menengok tenang. Melayang ringan dengan kepakan sayap indah. Melesat manis ke udara.

Kupu-kupu baru, menyinggahi teman. Mencari kenyamanan. Menusuk sungut, menghisap nektar. Berpacu mengusir jera mengumpulkan kedamaian.

Telah busuk mulut-mulut berbisa. Mati tertusuk diantara pucuk-pucuk Cemara. Diam, terbenam lama. Lalu menghilang terisap angin pintu neraka.

Sedang senja mulai menyapa. Pada keheningnya hutan Cemara. Memberi waktu renungan nan nyaman. Tuk memperbaiki tutur dan laku. Berharap Tuhan kan melemparnya ke surga, kelak.

Salam hangat salam literasi
EcyEcy; Benuo Taka, 26 Maret 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun