Mohon tunggu...
Lusiana Peni
Lusiana Peni Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Karyawan Swasta , Menikah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Layakkah Saya Berdoa Meminta Tuhan Memanggilnya?

28 Agustus 2012   09:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:13 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini , saya dan teman - teman sekantor menjenguk seorang bapak. Beliau sebelumnya bekerja di kantor ini. Hanya sakitlah yang membuat beliau tidak pernah lagi bekerja di sini. Meskipun saya hanya mengenalnya beberapa bulan , dan itu pun sudah berlangsung empat tahun silam. Tetapi saya berniat melihat kondisinya.

Cukup perlu menguatkan hati dan perasaan saya , supaya saat saya berada di dekat beliau, saya bisa kuat menyaksikan keadaanya dan diberikan kekuatan untuk mendoakan dan menghibur beliau beserta keluarganya. Tidak perlu waktu lama, mobil yang kami tumpangi sampai di rumah  sakit swasta di daerah cikini.

Akhirnya saya pun melihat beliau , yang saat saya kunjungi sedang melakukan cuci darah , dengan ditemani isteri tercintanya.

Melihat kondisinya yang sangat drastis dari terakhir kali saya melihatnya, cukup menyesakkan dada ini. Tanpa sadar , saya pun mulai berdoa menurut agama yang saya anut.  Doa saya cukup singkat. Saya hanya mengucapkan kalimat " Tuhan, jika Engkau mencintai bapak ini, mohon panggillah dia untuk tinggal bersamaMu. Janganlah engkau membuatnya menderita seperti ini. Berilah kekuatan penghiburan kepada beliau dan keluarganya"

Selesai berkunjung, dalam perjalanan pulang saya terdiam mengenang kondisi beliau. Mungkin secara raga , bisa dibilang hanya Mujizat Tuhan yang dapat menyembuhkannya.

Tapi saya menyakini , apa pun yang terjadi pada beliau pada akhirnya. Itu adalah kehendak Tuhan, bukti bahwa Tuhan mencintai umat-Nya dengan cara-Nya sendiri. Cara yang tidak dapat diselami oleh pikiran manusia yang terbatas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun