Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Terbang ke Jakarta, Pertama Kali Gunakan Pesawat BBN Airlines Indonesia

24 Januari 2025   06:17 Diperbarui: 24 Januari 2025   06:35 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua buku bagus karya penulis terkenal: Robin Sharma dan Erdward de Bono (Sumber: dok. pribadi). 

Setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, anak-anak sudah menjemput kami di terminal kedatangan. Mereka sudah sudah ada di situ, menunggu dengan wajah sumringah. Rupanya mereka senang karena orang tuanya akhirnya datang juga.

Dulu, ketika mereka masih kuliah di Jakarta, saya memang beberapa kali mengunjunginya. Tapi, setelah menyelesaikan studi dan mulai bekerja, kami belum sempat datang. Merekalah yang pulang ke Bali.

Kegiatan apa saja yang kami lakukan di Jakarta? Cukup banyak. Di sini dicatatkan beberapa saja di antaranya.  Pertama, mengunjungi anak laki-laki kami yang tinggal di kawasan Kemanggisan. Ia bersama istrinya tinggal di sebuah rumah sederhana namun nyaman dan tenang.

Ada tanaman yang hijau di halaman dalam yang terbuka, posisinya berdampingan dengan dapur dan ruang makan. Duduk di situ sambil menikmati makanan, ngobrol, dan memandang taman kecil itu, sungguh menyenangkan.

Dua hari lamanya kami menginap dan berbagi cerita di rumah anak kedua kami ini. Sempat juga bepergian ke luar rumah untuk makan malam bersama-sama.

Lalu di hari yang ketiga, kami dijemput anak pertama -- seorang perempuan yang berprofesi sebagai psikolog klinis dewasa, yang tinggal di kawasan Semanan, Jakarta Barat.

Bersama dia dan suaminya, juga besan, kami sembahyang di Pura Jelambar. Tampak hanya beberapa orang ada di Pura pada malam saat kami datang. Setelah mengenakan kain yang sudah kami persiapkan dari rumah, kami pun masuk ke dalam Pura untuk melakukan persembahyangan. Persembahyangan berjalan hening dan khusuk.

Keesokan harinya, kami meluncur menuju suatu lokasi yang sedikit jauh dari Jakarta, yakni Bogor. Tujuan kami adalah Pura Jagatkartta, Gunung Salak. Perjalanan dengan kendaraan ke sana cukup memakan waktu. Tetapi, waktu berlalu tak begitu terasa karena sepanjang perjalanan kami asyik ngobrol.

Mobil kami keluar dari jalan utama dan memasuki jalan yang sedikit lebih kecil menuju Pura. Kalau dulu jalannya rusak, kini jauh lebih baik. Seluruhnya sudah beraspal dan cukup mulus. Sampai di parkiran Pura, kami dapati ada beberapa mobil yang diparkir di situ. Rupanya, pengunjung yang hendak sembahyang lumayan banyak.

Kami pun mulai mempersiapkan sarana persembahyangan. Kami sembahyang di tiga tempat di lingkungan Pura Jagatkartta. Angin yang berhembus semilir, udara yang sejuk, dan suasana tenang jauh dari keramaian, membawa kami mudah khusuk dalam persembahyangan.

Membeli Buku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun