Tidak berhenti sampai gagasan baru yang sudah dipikirkan secara mendalam, respons pengambil keputusan sangat diperlukan. Untuk apa?
Apalagi kalau bukan untuk melembagakan gagasan baru itu. Dengan kata lain, gagasan yang pada awanya bersifat informal kemudian diformalkan menjadi sebuah keputusan oleh pimpinan perusahaan.
Dengan menjadikan sebuah gagasan baru menjadi sebuah keputusan, maka landasan hukumnya menjadi kuat. Ada kekuatan hukum yang membawa gagasan itu menjadi sesuatu yang -- mau tak mau, mesti diatensi dan dilaksanakan oleh para pihak dalam organisasi. Semua pihak mesti mendukung dan menyukseskan gagasan dimaksud ke dalam bentuk program yang implementatif.
Keempat, mengimplementasikan keputusan.
Nah, setelah terbentuk sebuah keputusan, barulah gagasan itu dieksekusi. Siapa pun yang ditugaskan wajib hukumnya untuk mewujudkannya menjadi kenyataan. Tujuan akhirnya adalah untuk memajukan perusahaan melalui upaya-upaya inovatif.
Inovasi ini menjadi penting dan strategis dalam rangka meningkatkan daya saing perusahaan. Hal ini sangat penting dilakukan di tengah semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis. Tidak bisa dibayangkan sebuah perusahaan bisa bersaing dan maju jika hanya berbisnis "begitu-begitu saja" dari waktu ke waktu tanpa inovasi.
Perusahaan-perusahaan yang terus bergerak maju adalah yang melakukan inovasi secara berkelanjutan. Untuk mengimplementasikan inovasi itu diperlukan berbagai sumber daya. Berbagai sumber daya mesti dikerahkan untuk menyukseskan program inovatif tersebut, seperti sumber daya manusia, sumber keuangan, material, peralatan/permesinan, dan aturan-aturan dan SOP yang membingkainya.
Demikianlah, perusahaan yang mencapai kemajuan selalu membutuhkan inovasi. Tidak hanya sekali waktu, melainkan secara berkelanjutan. Dengan selalu menjadi inovatif, perusahaan bisa tetap terjaga eksistensinya sekaligus memiliki keunggulan dalam bersaing. Inovasi adalah detak jantung perusahaan!
(I Ketut Suweca, 26 Oktober 2024)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H