Ada niat persahabatan yang benar-benar tulus yang datang dari hati. Itulah sebabnya, beliau memiliki banyak sahabat, baik di kalangan kompasianer maupun di luar itu, sebagaimana acapkali  diunggah dalam tulisannya.
Bunda Rose sering berbagi artikel dengan berbagai macam topik yang bermanfaat dan menginspirasi. Topik ini pada umumnya bersumber dari pengalaman pribadi yang ditulis secara sederhana dan apa adanya sehingga mudah dipahami pembaca.
Salah satu yang beliau tulis secara berseri yaitu tentang makanan berkuah. Wah, ini resep mantap yang bisa dicoba terutama oleh ibu-ibu. Rupanya Bunda Rose jago masak, he he he.
Pada kesempatan lain, beliau menulis tentang tempat-tempat wisata dan healing yang menarik di Australia atau menghadiri undangan dari kerabat. Â Ini menjadi liputan yang menarik juga untuk dibaca.
Pada tulisan terakhir, saya lihat beliau menulis tentang cara menciptakan kreasi seni dari sampah. Kegiatan aktif-kreatif yang pantas ditiru.
Semua artikel itu, di samping menjadi catatan perjalanan dan kegiatan bagi beliau, juga bisa menjadi referensi yang menginspirasi dan bermanfaat bagi para pembaca.
Sang Maestro di Kompasiana
 Bagaimana dengan Ayahanda Tjiptadinata Effendi? Siapa yang tak kenal beliau? Kalau sampai tak kenal, sungguh kebangetan he he he.
Beliau adalah maestro di kompasiana. Saya kira baru beliau satu-satunya kompasianer senior yang sampai pada level "maestro." Tentu amat tidak mudah mencapai level ini. Diperlukan waktu, komitmen, konsistensi, dan ketekunan untuk mencapai level tertinggi ini.
Seabreg prestasi di kompasiana beliau raih, termasuk sebagai  Kompasianer of The Year 2014. Prestasi yang lain tentu lebih banyak lagi. Lihat saja profil beliau. Ayahanda Tjiptaninata sudah menulis 7.454 artikel per jam ini. Lima ratus enam puluh tiga di antaranya merupakan Artikel Utama!
Bagaimana dengan isi tulisan ayahanda Tjiptadinata Effendi? Sumbernya tak jauh berbeda dengan dengan Bunda Roselina, beliau pun menulis beranjak dari pengalaman panjang yang sarat makna. Saya selalu berusaha mengikuti tulisan ayahanda Tjiptadinata, kendati belum bisa semuanya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!