Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mahasiswa Baru, Selamat Datang di Kampus Idaman!

3 September 2024   21:36 Diperbarui: 5 September 2024   11:16 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teringat dulu ketika saya mengurus anak gadis saya yang diterima kuliah S1 di Universitas Indonesia. Tidak hanya dia yang repot, orangtuanya juga bahkan lebih repot lagi. Setelah dinyatakan diterima, mengurus administrasi pendaftaran kembali menjadi hal yang mendesak dan harus segera dipenuhi. Berlanjut kemudian dengan pengenalan kehidupan kampus selama beberapa hari sebelum dimulainya proses belajar-mengajar yang sesungguhnya.

Empat Hal yang Penting

Kini seluruh kampus di negeri ini telah menerima mahasiswa baru lagi. Begitu terjadi setiap tahun. Para calon mahasiswa yang sudah berhasil diterima tentu merasa sangat senang.

Mereka kemudian bergegas untuk mendaftar kembali, baik yang terkait dengan administrasi maupun pembayaran UKT-nya, lalu menjalani pengenalan kampus sebelum mulai belajar di kelas.

Nah, setelah diterima sebagai mahasiswa baru, ada beberapa hal yang kiranya perlu dipahami dan dilakukan oleh mahasiswa. Dengan bekal pemahaman ini akan kian bulatlah tekad, kemauan dan kemampuan mahasiswa dalam menempuh studi sampai tamat. Apa saja? Mari kita bahas.

Pertama, kuliah berbeda dengan sekolah.

Ketika di sekolah menengah atas, siswa lebih banyak diberikan materi pelajaran sesuai dengan kurikulum. Para siswa lebih banyak sifatnya menyerap (reseptif) ilmu pengetahuan untuk mengisi diri baik untuk bekal saat kuliah nantinya maupun ketika ingin langsung bekerja.

Di perguruan tinggi, mahasiswa tidak lagi boleh hanya bersikap menerima begitu saja. Mereka mesti lebih banyak berinisiatif mencari dan menemukan sumber-sumber informasi dan pengetahuan yang diperlukan. Dosen lebih banyak bertindak sebagai fasilitator. Jadi, inisiatif dan kreatifitas mahasiswa sangat diperlukan untuk keberhasilan studinya.

Dalam hal pengerjaan tugas, misalnya, mahasiswa harus mencari referensi sendiri, melakukan wawancara, observasi, dan seterusnya yang pada intinya lebih banyak mengandalkan inisiatif dan kreativitas secara mandiri.

Perkuliahan di kelas tetap dilakukan, tetapi selebihnya mahasiswa harus terus menggali dan menemukan materi perkuliahan secara lebih mendalam. Mereka tak bisa hanya mengandalkan apa yang disampaikan oleh para dosen. Karena apa yang disampaikan di kelas, hanya sebagian kecil saja dari kedalaman ilmu pengetahuan yang harus dijelajahi. Kalau mau meningkatkan pengetahuan, maka tak ada jalan lain selain terus belajar dan mengusahakannya secara mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun