Identik dengan Gudang?
Di balik rasa gembira itu, ternyata ada satu sekolah SMP yang membiarkan perpustakaannya terlantar. Ketika kami kunjungi, apa yang kami lihat adalah "perpustakaan" -- dengan tanda petik, yang tidak bedanya dengan gudang. Ya, gudang untuk menyimpan segala perabotan yang tak terpakai dan buku-buku yang nyaris tak pernah terjamah.
Begitu masuk ke "perpustakaan" tersebut, yang saya lihat adalah sebuah ruangan yang sama sekali tak terawat. Ruangan yang penuh debu. Di sana-sini ada banyak jaring laba-laba yang bergelayutan di plafon dan di tembok, menandakan ruangan itu tak pernah disentuh apalagi dibersihkan.
Saya sungguh kecewa dan sedih melihatnya. Barang-barang yang tak dipakai dengan berbagai macamnya menyatu dengan buku-buku yang berdebu. Saya hanya bisa menarik nafas untuk menahan rasa kecewa.
Ketika bertemu dengan kepala sekolah setempat setelah melihat kondisi yang ada, saya ingin sekali meluapkan rasa kecewa yang menyesakkan hati. Tapi, saya berusaha mengendalikan diri, terlebih-lebih saya tak memiliki kewenangan apapun untuk menilai dan mengawasi kinerjanya.
Syukurlah, akhirnya yang keluar dari mulut saya adalah kata-kata berupa harapan. Ya, saya hanya berharap agar perpustakaan itu jangan dijadikan tempat untuk menumpukkan barang-barang bekas yang tak terpakai. Jangan pula membiarkan perpustakaan lupa dibersihkan.
Jangan pula mengidentikkan perpustakaan dengan gudang. Kalau mengidentikkan perpustakaan sebagai gudang, maka seperti itulah jadinya. Sama sekali tak terawat. Sudah tempatnya di pojok belakang, berdebu, jadi satu pula dengan berbagai barang lainnya.
Merawat Perpustakaan
Itulah pengalaman saya mengamati keberadaan perpustakaan di beberapa sekolah di daerah. Sebagai pencinta literasi, saya ikut merasa senang apabila sekolah-sekolah yang ada selalu menjaga dan memajukan perpustakaannya dengan baik dan telaten dan mengajak para guru dan anak-anak datang membaca.
Sebaliknya, saya sungguh merasa kecewa dan miris, kalau melihat buku-buku di situ dibiarkan  penuh debu, tak terurus, apalagi dibaca oleh anak-anak.