Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memajukan Sekolah Dimulai dari Memajukan Perpustakaannya!

31 Juli 2024   18:59 Diperbarui: 31 Juli 2024   21:10 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perpustakaan yang tertata rapi dan diminati anak-anak (sumber: dok. pribadi). 

Identik dengan Gudang?

Di balik rasa gembira itu, ternyata ada satu sekolah SMP yang membiarkan perpustakaannya terlantar. Ketika kami kunjungi, apa yang kami lihat adalah "perpustakaan" -- dengan tanda petik, yang tidak bedanya dengan gudang. Ya, gudang untuk menyimpan segala perabotan yang tak terpakai dan buku-buku yang nyaris tak pernah terjamah.

Begitu masuk ke "perpustakaan" tersebut, yang saya lihat adalah sebuah ruangan yang sama sekali tak terawat. Ruangan yang penuh debu. Di sana-sini ada banyak jaring laba-laba yang bergelayutan di plafon dan di tembok, menandakan ruangan itu tak pernah disentuh apalagi dibersihkan.

Saya sungguh kecewa dan sedih melihatnya. Barang-barang yang tak dipakai dengan berbagai macamnya menyatu dengan buku-buku yang berdebu. Saya hanya bisa menarik nafas untuk menahan rasa kecewa.

Ketika bertemu dengan kepala sekolah setempat setelah melihat kondisi yang ada, saya ingin sekali meluapkan rasa kecewa yang menyesakkan hati. Tapi, saya berusaha mengendalikan diri, terlebih-lebih saya tak memiliki kewenangan apapun untuk menilai dan mengawasi kinerjanya.

Syukurlah, akhirnya yang keluar dari mulut saya adalah kata-kata berupa harapan. Ya, saya hanya berharap agar perpustakaan itu jangan dijadikan tempat untuk menumpukkan barang-barang bekas yang tak terpakai. Jangan pula membiarkan perpustakaan lupa dibersihkan.

Jangan pula mengidentikkan perpustakaan dengan gudang. Kalau mengidentikkan perpustakaan sebagai gudang, maka seperti itulah jadinya. Sama sekali tak terawat. Sudah tempatnya di pojok belakang, berdebu, jadi satu pula dengan berbagai barang lainnya.

Anak-anak asyik membaca di perpustakaan (Sumber: dok. pribadi). 
Anak-anak asyik membaca di perpustakaan (Sumber: dok. pribadi). 

Merawat Perpustakaan

Itulah pengalaman saya mengamati keberadaan perpustakaan di beberapa sekolah di daerah. Sebagai pencinta literasi, saya ikut merasa senang apabila sekolah-sekolah yang ada selalu menjaga dan memajukan perpustakaannya dengan baik dan telaten dan mengajak para guru dan anak-anak datang membaca.

Sebaliknya, saya sungguh merasa kecewa dan miris, kalau melihat buku-buku di situ dibiarkan  penuh debu, tak terurus, apalagi dibaca oleh anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun